ISLAMTODAY — Afrika Selatan dan Palestina berjanji untuk lebih memperkuat hubungan yang dibangun di atas landasan solidaritas, persahabatan, dan kerja sama yang telah berlangsung lama, menurut pernyataan bersama, Jumat (8/10).
Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor mengadakan diskusi dengan sejawatnya dari Palestina Riyad al-Maliki, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke negara itu, demikian pernyataan bersama itu.
Kedua menlu mengatakan mereka meninjau hubungan bilateral dan mereka puas dengan hubungan baik antara kedua negara, yang selanjutnya akan ditambah dengan rencana kunjungan kenegaraan Presiden Mahmoud Abbas ke Afrika Selatan, dilansir dari Anadolu.
Mereka juga sepakat bahwa konferensi untuk Kepala Misi Palestina di Afrika akan diselenggarakan di Cape Town pada akhir November 2021, di mana kebijakan Palestina terhadap Afrika akan dibahas.
Kedua belah pihak juga menyepakati upaya bersama yang bertujuan menolak keputusan baru-baru ini oleh ketua Komisi Uni Afrika untuk mengakui Israel sebagai anggota pengamat di Uni Afrika, menurut pernyataan itu.
Kedua menteri juga bertukar pandangan tentang perkembangan terbaru dalam Proses Perdamaian Timur Tengah.
Afrika Selatan menegaskan kembali dukungan jangka panjang dan prinsipnya untuk rakyat Palestina, kata pernyataan itu.
“Afrika Selatan tetap berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang bertujuan memfokuskan kembali agenda internasional tentang Palestina dan Proses Perdamaian Timur Tengah,” tambah mereka.
Kedua belah pihak mengungkapkan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah sedang “dirusak oleh pendudukan lanjutan wilayah Palestina dan tindakan agresif rezim Israel.”
Afrika Selatan dan Palestina juga meminta masyarakat internasional untuk lebih memperkuat dukungan mereka untuk mengembalikan semua pihak ke meja perundingan tanpa prasyarat.
Mereka juga menuntut pembentukan hukum dari sebuah Negara Palestina yang merdeka, berdaulat penuh, dan layak yang mana Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya sesuai dengan perbatasan yang ada pada tanggal 4 Juni 1967.
Mereka mengatakan ini sejalan dengan parameter yang disepakati secara internasional berdasarkan resolusi PBB yang relevan.
Kedua menteri juga berkomitmen untuk bekerja sama untuk meningkatkan kerja sama politik, ekonomi, dan sosial yang erat demi keuntungan bersama negara dan rakyat mereka.[AA]