ISLAMTODAY ID-Ketegangan antara China dan Taiwan tetap tinggi sepanjang masa menyusul serangkaian operasi terbang lintas yang dilakukan oleh pasukan China ke zona identifikasi pertahanan udara negara Taiwan.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo Cheng baru-baru ini menyampaikan kepada anggota parlemen negara kepulauan itu bahwa Taiwan sama sekali tidak akan terlibat dalam meluncurkan perang melawan China, hal itu diungkapkan Rabu (13/10) malam.
Komentar yang menghebohkan itu muncul selama sesi parlemen hari Kamis (14/10) dan muncul setelah pertikaian terbaru antara Taiwan dan China daratan, karena Beijing telah lama menganggap pulau itu sebagai provinsi bandel yang harus dibawa kembali.
Meskipun pejabat China telah mengindikasikan bahwa daratan akan menggunakan kekuatan jika diperlukan, Taiwan telah lama mempertahankan bahwa Taiwan adalah negara yang memiliki pemerintahan sendiri, dan akan mempertahankan otonominya dengan cara apa pun.
Terlepas dari perselisihan yang sudah berlangsung lama, menurut Reuters, Chiu menggarisbawahi pernyataan selama sesi parlemen hari Kamis (14/10).
“Republik China (Taiwan) sama sekali tidak akan memulai perang dengan China,” ujar Chiu, dilansir dari Sputniknews, Kamis (14/10).
Pernyataan Chiu mengikuti pernyataan yang dibuat minggu lalu di mana dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa China memiliki kemampuan untuk melakukan invasi “skala penuh” terhadap Taiwan pada tahun 2025 karena ketegangan antara badan-badan tetangga adalah yang “paling serius” dalam beberapa dekade.
Selain itu, awal bulan ini, militer China melakukan lebih dari 100 penerbangan di sepanjang Taiwan selama beberapa hari.
Hal tersebut meruapakn sebuah langkah yang secara efektif membunyikan alarm di dalam kawasan dan luar negeri yang memicu kekhawatiran bahwa pasangan itu dapat terlibat dalam pertukaran mematikan.
Menanggapi peringatan tersebut, para pejabat China kemudian menegaskan bahwa flybys (penerbangan antariksa) adalah bagian dari upaya yang lebih besar oleh Beijing untuk mempertahankan kedaulatan dan wilayah Chin.
Lebih lanjut, pejabat China menyalahkan pemerintah pro kemerdekaan Taiwan atas meningkatnya ketegangan.
Sementara itu jumlah penerbangan yang dilakukan di sekitar 149 selama empat hari, dengan hanya 56 dilakukan pada satu hari.
(Resa/Sputniknews/Reuters)