ISLAMTODAY ID-Kim Jong Un dari Korea Utara menyusun rencana untuk membangun militer “tak terkalahkan” untuk bertahan melawan apa yang dia tuduh sebagai ancaman permusuhan terus-menerus dari Amerika Serikat.
Komentar itu muncul selama pidato Senin (11/10) di pameran senjata Korea Utara, yang menurut para analis adalah tempat yang langka dibandingkan dengan tempat negara biasa untuk pidato semacam itu.
Dengan berbagai rudal besar yang mengelilinginya di pameran dalam ruangan yang dijuluki ‘Bela Diri 2021’ di ibu kota Pyongyang, dia mengatakan “AS telah sering memberi isyarat bahwa itu tidak memusuhi negara kita, tetapi tidak ada bukti berbasis tindakan agar kami percaya bahwa mereka tidak bermusuhan,” dan membuat tuduhan: “AS terus menciptakan ketegangan di kawasan dengan penilaian dan tindakannya yang salah.”
Saat itulah dia mengatakan bahwa dalam menghadapi “sumber” ketidakstabilan AS di Semenanjung Korea ini, Korea Utara akan memprioritaskan pencapaian “kemampuan militer yang tak terkalahkan” yang tidak dapat ditentang oleh negara kuat mana pun, menurut Kantor Berita Pusat Korea resmi.
Pidato tersebut secara luas ditafsirkan memiliki tujuan untuk membuat perselisihan antara Washington dan Seoul, juga mengingat Kim menggarisbawahi bahwa rakyat Korea tidak boleh saling berperang.
Pada saat yang sama dia menekankan tidak ada “dasar berbasis tindakan” untuk membuat Pyongyang percaya bahwa AS memiliki niat baik.
“Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri dan secara harfiah meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional,” ujarnya, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (12/10).
Laporan internasional menggambarkan beberapa senjata yang dipamerkan sebagai berikut:
“…senjata dalam foto termasuk apa yang tampaknya menjadi ICBM baru yang diungkapkan Korea Utara selama parade militer tahun lalu tetapi belum diuji coba …”
“Senjata lain yang dipamerkan adalah ICBM lain yang diuji Korea Utara pada 2017; rudal balistik yang dapat ditembakkan dari kapal selam atau kereta api; rudal jarak pendek berbahan bakar padat; dan pengembangan rudal hipersonik yang melakukan uji terbang pertama bulan lalu.”
Minggu-minggu terakhir telah terlihat peningkatan aktivitas pengujian senjata dari Korea Utara, setelah paruh pertama tahun yang relatif tenang di semenanjung Korea (yang juga merupakan enam bulan pertama Biden menjabat).
Di pameran senjata di mana pidato berapi-api Kim diberikan, sejumlah senjata yang baru-baru ini diuji, termasuk ICBM, dipajang.
Sebuah laporan ABC News mengutip salah satu pakar rudal Korea Selatan, Lee Choon Geun, yang memberi nasihat kepada pejabat pemerintah tentang kesempatan itu.
“Pada dasarnya, Korea Utara ingin mengirim pesan ini: ‘Kami akan terus mengembangkan senjata baru dan mempersenjatai diri dengan nuklir, jadi jangan kenakan sanksi dengan ini karena kami tidak dapat menyetujui standar ganda,” ujar Lee Choon Geun.