ISLAMTODAY ID-Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sebelumnya mengakui bahwa China adalah penantang utama kemampuan AS untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI).
Namun, seorang mantan pejabat pertahanan sekarang mengatakan bahwa Washington telah dikalahkan oleh Beijing dalam pengembangan AI.
Seorang mantan kepala perangkat lunak yang bekerja dengan Departemen Pertahanan AS (DoD) telah mengindikasikan bahwa China telah mengalahkan AS dalam hal kecerdasan buatan, menggarisbawahi bahwa kurangnya dukungan dari badan pemerintah memainkan peran besar dalam kemunduran.
Nick Chaillan menjabat sebagai Chief Software Officer Angkatan Udara AS pada Mei 2019.
Jabatannya berakhir pada awal September, ketika dia juga menulis postingan berapi-api di LinkedIn yang merinci alasannya pengunduran dirinya.
Salah satu poin utama Chaillan adalah pernyataannya bahwa kepemimpinan senior dalam badan tersebut gagal untuk bertindak saat dibutuhkan, dan ada kekurangan dana dalam proyek yang sangat menghambat proyek.
Chaillan baru-baru ini menyampaikan kepada Financial Times bahwa AS sedang bergerak menuju “tidak ada peluang bersaing melawan China”.
Pernyataan tersebut menyinggung kemampuan China yang melampaui AS.
“Kami tidak memiliki peluang bertarung melawan China dalam 15 hingga 20 tahun,” ujarnya kepada outlet tersebut, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (13/10).
“Saat ini, itu sudah menjadi kesepakatan; itu sudah berakhir menurut saya.”
Selain itu, Chaillan juga menggambarkan beberapa sistem pertahanan dunia maya AS sebagai “tingkat taman kanak-kanak”.
Lebih lanjut, dia menyarankan bahwa apa yang dia sebut sebagai perilaku stagnan yang ditunjukkan oleh raksasa teknologi seperti Google telah berkontribusi pada masalah tersebut.
Pernyataan Challian sebagian besar mengingat poin-poin yang dia buat dalam posting LinkedIn bulan September yang merinci keyakinannya bahwa pejabat senior di Pentagon menghalangi pekerjaan agensi dengan menunjuk individu untuk mengawasi program perangkat lunak yang tidak memiliki pengetahuan di lapangan.
“Departemen Pertahanan harus berhenti berpura-pura bahwa mereka ingin orang-orang industri datang dan membantu jika mereka tidak akan membiarkan mereka melakukan pekerjaan itu. Sementara kita membuang-buang waktu dalam birokrasi, musuh kita bergerak lebih jauh ke depan,” ujar Chaillan saat itu.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengakui pada bulan Juli bahwa China adalah “tantangan mondar-mandir” AS dalam hal pengembangan AI, tetapi menambahkan bahwa Washington akan “bersaing untuk menang” dengan “cara yang benar.” Dia melanjutkan dengan menyarankan bahwa AS tidak akan “memotong jalan pintas pada keselamatan, keamanan, atau etika.”
(Resa/Financial Times/Sputniknews)