ISLAMTODAY ID-Kelaparan masih merupakan salah satu masalah terbesar dan paling dapat dipecahkan di dunia.
Setiap hari, seperti dicatat oleh Bruno Venditti dari Visual Capitalist, lebih dari 700 juta orang (8,8% dari populasi dunia) pergi tidur dengan perut kosong, menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP).
HungerMap LIVE WFP yang ditampilkan di sini melacak indikator inti kelaparan akut seperti konsumsi makanan rumah tangga, mata pencaharian, status gizi anak, kematian, dan akses ke air bersih untuk menentukan peringkat negara.
Setelah mendekati 600 juta dari tahun 2014 hingga tahun 2019, jumlah orang di dunia yang terkena dampak kelaparan meningkat selama pandemi COVID-19.
Pada tahun 2020, 155 juta orang (2% dari populasi dunia) mengalami kelaparan akut dan segera membutuhkan bantuan.
Upaya Atasi Kelaparan Global
Masalah kelaparan global bukanlah hal baru, dan upaya untuk menyelesaikannya telah menjadi berita utama selama beberapa dekade.
Pada 13 Juli 1985, di Stadion Wembley di London, Pangeran Charles dan Putri Diana secara resmi membuka Live Aid, sebuah konser rock di seluruh dunia yang diselenggarakan untuk mengumpulkan uang guna membantu orang Afrika yang dilanda kelaparan.
Acara ini diikuti oleh konser serupa di arena lain di seluruh dunia, secara global dihubungkan oleh satelit ke lebih dari satu miliar pemirsa di 110 negara, mengumpulkan lebih dari USD 125 juta (USD 309 juta dalam dolar hari ini) untuk bantuan kelaparan untuk Afrika.
Tetapi 35+ tahun kemudian, benua itu masih berjuang.
“Dari 12 negara dengan prevalensi konsumsi pangan tidak mencukupi tertinggi di dunia, sembilan berada di Afrika,” ungkap PBB, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (15/10).
Sekitar 30 juta orang di Afrika menghadapi dampak kerawanan pangan yang parah, termasuk kekurangan gizi, kelaparan, dan kemiskinan.
Tantangan Sisa Makanan
Meskipun banyak penyebab krisis pangan di seluruh dunia melibatkan konflik atau tantangan lingkungan, salah satu penyumbang terbesarnya adalah sisa makanan.
Menurut PBB, sepertiga dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia hilang atau terbuang secara global.
Jumlah ini setara dengan sekitar 1,3 miliar ton makanan yang terbuang per tahun, bernilai sekitar USD 1 triliun.
Semua makanan yang diproduksi tetapi tidak pernah dimakan akan cukup untuk memberi makan dua miliar orang.
Itu lebih dari dua kali jumlah orang yang kekurangan gizi di seluruh dunia.
Konsumen di negara-negara kaya membuang makanan hampir sama banyaknya dengan seluruh produksi makanan bersih di Afrika sub-Sahara setiap tahun.
Kelaparan Global
Sementara banyak orang mungkin tidak “lapar” dalam arti bahwa mereka menderita ketidaknyamanan fisik, mereka mungkin masih rawan pangan, kurang akses teratur ke makanan yang cukup aman dan bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangan normal.
Perkiraan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk mengakhiri kelaparan dunia berkisar dari USD 7 miliar hingga USD 265 miliar per tahun.
Namun untuk mengatasi masalah tersebut, investasi harus dimanfaatkan pada tempat yang tepat.
Para ahli mengatakan bahwa pemerintah dan organisasi perlu menyediakan makanan dan bantuan kemanusiaan ke daerah yang paling berisiko, meningkatkan produktivitas pertanian, dan berinvestasi dalam rantai pasokan yang lebih efisien.
(Resa/ZeroHedge)