ISLAMTODAY ID-Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Deklarasi Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan adalah “perjanjian yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Lebih dari 100 pemimpin global termasuk Presiden Indonesia telah berjanji untuk menghentikan dan membalikkan deforestasi dan degradasi lahan pada akhir tahun 2030.
“Kita akan memiliki kesempatan untuk mengakhiri sejarah panjang umat manusia sebagai penakluk alam, dan sebagai gantinya menjadi penjaganya,” ujar pemimpin Inggris Boris Johnson pada hari Senin (1/11), seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (2/11).
Lebih lanjut, ia menyebutnya sebagai perjanjian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Deklarasi Para Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan akan mencakup hutan seluas lebih dari 13 juta mil persegi.
Sejumlah inisiatif tambahan pemerintah dan swasta juga diluncurkan untuk membantu mencapai tujuan itu, termasuk miliaran janji untuk penjaga hutan adat dan pertanian berkelanjutan.
Perjanjian Deklarasi Para Pemimpin Glasgow
Dua belas negara termasuk Inggris telah berjanji untuk menyediakan USD 12 miliar dana publik antara tahun 2021 dan tahun 2025 untuk membantu negara-negara berkembang, termasuk dalam upaya untuk memulihkan lahan terdegradasi dan mengatasi kebakaran hutan.
Lebih dari 30 investor sektor swasta dengan aset lebih dari USD 8,7 triliun juga berjanji untuk berhenti berinvestasi dalam kegiatan yang terkait dengan deforestasi pada tahun 2025.
Mereka mengatakan akan melakukan “upaya terbaik” untuk menghilangkan deforestasi yang terkait dengan produksi ternak, minyak sawit, kedelai, dan ampas kayu pada tahun 2025.
Lima negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, dan sekelompok badan amal global juga berjanji menyediakan USD 1,7 miliar dalam pembiayaan untuk mendukung konservasi hutan masyarakat adat dan memperkuat hak-hak tanah mereka.
Para pemerhati lingkungan mengatakan bahwa masyarakat adat adalah pelindung terbaik hutan, sering kali melawan perambahan dengan kekerasan dari penebang dan perampas tanah.
Deklarasi Hutan New York 2014
Kesepakatan Senin memperluas komitmen serupa yang dibuat oleh 40 negara sebagai bagian dari Deklarasi Hutan New York 2014 dan melangkah lebih jauh dari sebelumnya dalam menyusun sumber daya untuk mencapai tujuan itu.
Hutan menyerap sekitar 30 persen emisi karbon dioksida, menurut lembaga nirlaba World Resources Institute.
Hutan mengambil emisi dari atmosfer dan mencegahnya dari pemanasan iklim.
Namun penyangga iklim alami ini dengan cepat menghilang.
Dunia kehilangan 258.000 kilometer persegi hutan pada tahun 2020, menurut inisiatif pelacakan deforestasi WRI, Global Forest Watch.
Lebih lanjut itu adalah wilayah yang lebih besar dari Inggris.
(Resa/TRTWorld)