ISLAMTODAY ID-Sepasang kapal perang besar AS, termasuk kapal perusak berpeluru kendali, saat ini sedang menavigasi Laut Hitam sebagai bagian dari latihan NATO yang sedang berlangsung yang melibatkan mitra regional.
Saat ini kapal perusak berpeluru kendali kelas USS Mount Whitney dan Arleigh Burke USS Porter berada di pelabuhan Batumi Georgia sebagai bagian dari misi Armada ke-6 Angkatan Laut Eropa-Afrika.
Selama akhir pekan, Kremlin mengatakan pihaknya khawatir dengan manuver Laut Hitam mengingat kapal perang Amerika “memiliki sistem senjata presisi jarak jauh” dan bahwa AS ada di sana untuk “menyelidiki kami, untuk memeriksa kesiapan kami”–menurut pernyataan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.
Selain itu, pernyataan baru dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Senin (8/11) menggambarkan latihan NATO terbaru ini dirancang untuk menahan Moskow.
Armada Keenam AS yang berbasis di Naples pada saat yang sama memulai latihan Mediterania skala besar.
“Saya pikir latihan NATO terkait dengan keinginan Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengikuti kebijakan penahanan Rusia terlepas dari semua yang dikatakan pada 1990-an dan termasuk dalam Undang-Undang Pendiri Rusia-NATO, yang sepenuhnya dilanggar di bagian utamanya,” ujar Lavrov dalam konferensi pers, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (9/11).
Menariknya, ketika pasangan pertama kapal perang AS memasuki Laut Hitam, khususnya kapal komando amfibi AS pada akhir Oktober, Vladimir Putin mendesak angkatan bersenjata Rusia untuk meningkatkan kesiapan di wilayah Laut Hitam, mengingat meningkatnya kehadiran NATO di halaman belakang Rusia.
Putin berkomentar pada saat itu: “Baru-baru ini, seperti yang Anda ketahui, sebuah kapal AS memasuki Laut Hitam – dapat dilihat melalui teropong atau melalui sistem pertahanan kita.”
Komentar itu juga muncul setelah insiden pencegatan jet Rusia terbaru dari seorang pembom jarak jauh AS di wilayah tersebut, yang bertepatan dengan perjalanan provokatif Menteri Pertahanan Lloyd Austin ke Kiev bulan lalu.
Tentang kebutuhan untuk meningkatkan pertahanan udara khususnya, Putin telah menjelaskan: “Kebutuhan ini telah didorong oleh negara-negara terkemuka yang mengembangkan senjata serang inovatif dengan parameter kecepatan canggih.”
“Situasi militer-politik secara umum juga membutuhkan upaya lebih lanjut, sebagian didorong oleh meningkatnya jumlah penerbangan NATO yang dekat dengan Rusia, dan kapal-kapal NATO dengan peluru kendali yang muncul di Laut Baltik dan Hitam,” ujarnya.
Rusia akhir-akhir ini mengadakan latihan balasannya sendiri, juga pada saat laporan media Barat menuduh Moskow mengejar penambahan pasukan baru di dekat perbatasan dengan Ukraina.
(Resa/ZeroHedge)