ISLAMTODAY ID-Pejabat di AS dan China telah mengecilkan harapan untuk hasil nyata di tengah hubungan yang semakin retak.
Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping akan mengadakan pertemuan virtual dengan pemimpin China Xi Jinping, karena kedua pemimpin tersebut bertujuan untuk meredakan ketegangan yang dibangun di atas Taiwan dan masalah pelik lainnya.
Namun kedua pejabat telah mengecilkan harapan dan hasil dari pertemuan tersebut, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (15/11).
Hubungan antara keduanya telah memburuk, sebagian besar di Taiwan, tetapi juga atas perdagangan dan hak asasi manusia, di antara masalah lainnya.
Pertemuan pasangan ini akan membahas beberapa topik kontroversial.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
Taiwan
Bulan lalu, China meningkatkan aktivitas militer ke zona pertahanan udara Taiwan, karena China mengklaim pulau itu sebagai miliknya.
Sementara itu, AS telah berulang kali menyatakan dukungan untuk Taiwan dalam menghadapi apa yang digambarkan sebagai agresi China.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Washington dan sekutunya akan mengambil “tindakan” yang tidak ditentukan jika China menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo.
Perdagangan
AS bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban China atas kesepakatan perdagangan “Fase 1” era Trump karena melanggar janjinya.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Januari 2020 adalah untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS sebesar USD 200 miliar selama tahun 2020 dan tahun 2021, dibandingkan dengan level tahun 2017, mencapai hanya 60% dari target hingga 30 September, menurut data yang dikumpulkan oleh ekonom perdagangan Chad Bown dari Peterson Institute untuk Ekonomi Internasional.
Kesepakatan itu juga mencakup langkah-langkah China untuk meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual dan akses pasar untuk produk bioteknologi pertanian AS dan layanan keuangan.
Warga Uyghur
China akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Februari tetapi AS telah menuntut boikot diplomatik atas perlakuan China terhadap Uyghur dan Muslim minoritas lainnya.
Kongres AS menuduh lima sponsor utama, termasuk Visa dan Airbnb, mendukung dugaan genosida minoritas Muslim di Xinjiang.
Sebagai tanggapan, Beijing mengatakan AS “mempolitisasi olahraga” dan memfitnah China.
Covid-19
Mantan pemerintahan Trump menyalahkan China atas merebaknya COVID-19.
Pejabat Amerika yang menemukan asal-usul virus dapat membantu mengakhiri pandemi dan bahwa Beijing perlu lebih banyak bekerja sama dengan penyelidikan internasional.
(Resa/TRTWorld)