ISLAMTODAY — Arab Saudi menjadi tuan rumah Biennale Seni Islam pertama di Museum Islam di Riyadh untuk memperingati Hari Seni Islam Internasional Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), pada Kamis (18/11).
Acara tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran tentang seni Islam dan kontribusinya terhadap budaya dan peradaban, seperti dilansir Arab News, Jumat (19/11).
Kementerian Kebudayaan Arab Saudi bekerja sama dengan UNESCO untuk menciptakan Biennale. Seni Islam tidak terbatas pada seni religius.
Hal ini termasuk seni budaya masyarakat Islam yang kaya dan beragam sepanjang sejarah.
Seni Islam juga dikenal sebagai seni yang kompleks karena mencakup karya yang berusia lebih dari 1.400 tahun, wilayah dan populasi, dan tidak terbatas dalam satu media.
Seni Islam mencakup berbagai bidang seni, termasuk arsitektur, kaligrafi, lukisan, kaca, keramik dan tekstil.
Tahun lalu, Menteri Kebudayaan Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan menetapkan tahun 2021 sebagai Tahun Kaligrafi Arab sebagai apresiasi atas pentingnya mengekspresikan makna sejarah bahasa Arab.
Kementerian Kebudayaan Arab Saudi meluncurkan The Calligrapher Platform, sebuah platform elektronik untuk mengajarkan kaligrafi Arab dan ornamen Islam dengan dukungan Program Kualitas Hidup.
Menyusul pendirian Yayasan Diriyah Biennale tahun lalu, Diriyah Contemporary Art Biennale pertama akan menjadi tuan rumah bagi seniman internasional mulai dari 11 Desember hingga 11 Maret di lingkungan Jax Diriyah.
Kegiatan ini merupakan bagian bentuk Arab Saudi menjadi destinasi wisata dunia. Otoritas telah menyiapkan program untuk menarik pariwisata, dan telah mengaktifkan investasi pariwisata dan peran sektor swasta.
Otoritas juga telah berpartisipasi dalam pameran pariwisata lokal dan internasional dan telah mengelola tujuan pemasaran, situs, rencana perjalanan, produk dan paket wisata secara internal dan eksternal.
Pogram visa turis pada 2019, Kerajaan setidaknya telah mengeluarkan 450.000 visa turis dengan menargetkan 49 negara di tahap awal.
Program ini diharapkan dapat menjadi indikator untuk mengimbangi tujuan Visi Kerajaan 2030 untuk meningkatkan jumlah kunjungan tahunan menjadi 100 juta pengunjung pada 2030, dengan 55 juta diantaranya berasal dari mancanegara, 45 juta domestik, dan 1 juta pekerja asing, untuk meningkatkan 10 persen PDB negara.
Sumber: Arab News