ISLAMTODAY ID-Perdana menteri Kepulauan Solomon telah menentang tekanan untuk mengundurkan diri, dengan mengatakan kerusuhan yang melanda ibu kota telah diatur oleh beberapa orang dengan “niat jahat” dalam upaya menggulingkannya.
Lebih lanjut, Perdana Menteri Manasseh Sogavare mengatakan dalam sebuah pidato yang disiarkan ke negara kepulauan Pasifik pada hari Ahad (28/11) bahwa “peristiwa baru-baru ini direncanakan dan diatur dengan baik” untuk mencopotnya sebagai perdana menteri “untuk alasan yang tidak berdasar.”
“Saya ingin menunjukkan kepada bangsa bahwa pemerintah sepenuhnya berniat dan tidak ada yang akan menggerakkan kita. Kita harus dan tidak akan pernah tunduk pada niat jahat segelintir orang,” ungkap Sogavare, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (28/11).
Banyak penduduk negara kepulauan Pasifik itu percaya bahwa pemerintah mereka korup dan terikat pada Beijing dan kepentingan asing lainnya.
Selain itu, para pengunjuk rasa telah menyalurkan kemarahan mereka secara langsung pada Sogavare dan pemerintahannya.
Massa berusaha untuk membakar parlemen dan kediaman pribadi perdana menteri ketika polisi menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan.
Tiga Hari Kekerasan
Selama kerusuhan, para pengunjuk rasa membakar sebagian besar ibu kota sebelum kerusuhan mereda pada akhir pekan.
Sogavare sebelumnya menyalahkan tiga hari kekerasan pada beberapa orang yang tidak bermoral yang menyesatkan orang lain dengan informasi palsu.
“Kita harus dan tidak akan pernah tunduk pada niat jahat segelintir orang. Kita harus melawan intimidasi, intimidasi, dan kekerasan,” ungkap pemimpin Kepulauan Solomon itu.
Dia juga mengulangi janji untuk meminta pertanggungjawaban “penghasut” yang tidak dikenal itu.
“Yakinlah bahwa mereka akan menghadapi beban hukum dan penangkapan sudah dilakukan saat penyelidikan berlanjut, dengan lebih banyak penangkapan untuk diikuti,” ujar Sogavare.
Perdana menteri mengatakan kekerasan, yang berpusat di Chinatown ibu kota, telah menyebabkan kerusakan senilai USD 25 juta (200 juta dolar Kepulauan Solomon).
Dia mengatakan itu juga telah menghancurkan 1.000 pekerjaan dalam ekonomi yang sudah diperas oleh dampak pandemi.
Sementara itu, Sogavare mengatakan pemerintah sedang mengerjakan paket pemulihan untuk membantu bisnis yang rusak kembali pulih.
(Resa/TRTWorld)