ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul US Officials Confirm Israel Behind Cyberattack On Iranian Gas Stations.
Mengutip pejabat militer AS yang tidak disebutkan namanya, The New York Times melaporkan Sabtu (26/11) bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan siber baru-baru ini terhadap infrastruktur sipil di Iran yang menargetkan pompa bensin.
Laporan itu mengatakan Israel berada di balik peretasan sistem distribusi bahan bakar Iran pada 26 Oktober yang menyebabkan pompa gas berhenti bekerja di seluruh negeri, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (30/11).
Pompa bensin menampilkan pesan digital yang memberi tahu pelanggan untuk menyalahkan masalah tersebut pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Iran menyediakan sejumlah bahan bakar bersubsidi untuk setiap warga negara dengan harga diskon, dan laporan itu mengatakan Kementerian Perminyakan membutuhkan waktu dua minggu untuk mendapatkan kembali sistem dan berjalan.
Idenya adalah untuk membuat orang Iran marah pada pemerintah dan menciptakan kerusuhan, tetapi itu tidak pernah terwujud.
Tidak jelas apakah serangan siber itu mengganggu seperti yang dilaporkan Times, karena Israel dikenal menggunakan kebocoran ke media untuk membesar-besarkan kekuatan yang dimilikinya di dalam Iran.
Laporan itu juga mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim orang Iran meretas situs kencan Israel dan fasilitas medis sebagai tanggapan.
Para pejabat mengatakan para peretas memposting detail pribadi jutaan orang Israel ke media sosial.
Israel sering dicurigai melakukan serangan siber terhadap Iran di atas serangan yang sering dilakukan terhadap program nuklir sipil Iran. Tapi AS biasanya diam dalam operasi ini.
Pengakuan oleh pejabat AS datang tepat sebelum AS dan Iran melanjutkan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai JCPOA, dan dapat menjadi upaya untuk meningkatkan tekanan menjelang pembicaraan.
Ketika pemerintahan Biden memulai putaran pertama pembicaraan dengan Iran pada bulan April, Israel melakukan serangan rahasia terhadap fasilitas nuklir Natanz Iran.
Dengan tidak mengutuk serangan itu, AS memberikan dukungan diam-diam.
Diam-diam mendukung operasi Israel melawan Iran tampaknya menjadi taktik negosiasi untuk pemerintahan Biden.
(Resa/The New York Times/ZeroHedge)