ISLAMTODAY ID-Terlepas dari memburuknya hubungan antara Moskow dan Barat, kepentingan Rusia tidak dapat diabaikan, ungkap Presiden Finlandia Sauli Niinistö.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana negaranya telah membangun hubungan dengan tetangganya yang jauh lebih besar.
“Dengan Rusia, hal terpenting adalah tidak merusak hubungan dan tidak mengabaikannya,” ujar pemimpin Finlandia itu menjelaskan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh The Sunday Times selama akhir pekan, seperti dikutip dari RT, Senin (6/12).
Dia mencontohkan mantan walikota Turku di Finlandia, yang, katanya, bertemu dengan Vladimir Putin beberapa kali di awal 1990-an (sebelum Putin menjadi Presiden Rusia).
Menurut Niinistö, Putin begitu terpesona dengan rasa hormat yang ditunjukkan kepadanya oleh walikota, dia terus mengundangnya dalam perjalanan ke Moskow.
Namun, presiden menambahkan, “Seseorang harus teguh pada posisinya.”
Menjelaskan potensi ketegangan militer di perbatasan Rusia yang luas, Niinistö berkata, “Tentu saja, mereka mengatakan ingin menjamin keamanan Oblast Murmansk, bahwa mereka membangun dan memperkuat pertahanan mereka. Tapi seperti yang kita semua tahu, laut tidak ada habisnya dalam skala. Di mana pertahanan dimulai dan sejauh mana perluasannya?”
Pada bulan September, Niinistö meminta pemerintah Eropa untuk memikirkan kembali kebijakan luar negeri mereka dan terlibat dalam dialog yang lebih dekat dengan Rusia.
“Alih-alih upaya kerja sama, kami semakin tidak percaya dan saling menuduh,” ungkapnya.
“Hubungan kami dengan Rusia didasarkan pada dialog langsung dan aktif.”
Pada tahun 2018, Finlandia menjadi tuan rumah pertemuan puncak untuk diskusi antara Vladimir Putin dan Donald Trump, presiden Amerika Serikat saat itu.
Pekan lalu, Finlandia mengumumkan bahwa mereka siap menjadi tuan rumah pertemuan segera antara Putin dan petahana Amerika saat ini Joe Biden.
Kedua pemimpin akan melakukan panggilan video pada hari Selasa (7/12), di mana mereka akan membahas status Ukraina, di antara masalah lainnya.
Selama Perang Dingin, Finlandia dikenal karena praktiknya mematuhi aturan kebijakan luar negeri Uni Soviet sambil mempertahankan kedaulatan nasional dan sistem politiknya yang terpisah.
Hal ini kadang-kadang disebut secara merendahkan sebagai “Finlandisasi”.
(Resa/RT/The Sunday Times)