ISLAMTODAY ID-Addis Ababa mengatakan AS dan sekutunya “mengabadikan narasi destruktif”, menolak laporan bahwa pihak berwenang secara tidak sah menahan warga dengan alasan etnis.
Ethiopia mengatakan kritik internasional bahwa mereka menangkap warga berdasarkan etnis mereka adalah tidak benar dan merusak kedaulatan negara Afrika.
“Menyindir dalam hal itu adalah salah arah, itu tidak hanya salah arah tetapi juga mengabadikan narasi yang merusak,” ujar juru bicara perdana menteri Billene Seyoum pada hari Selasa (7/12), seperti dilansir dari TRWolrd, Rabu (8/12).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penahanan itu “berdasarkan bukti dan kesaksian yang kredibel”.
“Ini adalah pemerintah yang sah…melalui proses konstitusional untuk memberlakukan segala jenis tindakan keamanan untuk memastikan ketertiban negara terlindungi dengan baik.”
Dia menanggapi pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin (6/12) oleh Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Denmark, dan Belanda yang menyuarakan keprihatinan bahwa laporan penangkapan luas warga etnis Tigrayan – termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua – dapat melanggar hukum internasional.
Pada 17 November, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia yang ditunjuk negara mengatakan bahwa ribuan orang telah ditangkap sejak keadaan darurat diumumkan.
Billene mengatakan jumlah orang yang ditahan saat ini tidak jelas karena pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan dan membebaskan beberapa orang.
Abiy Sebut ‘Musuh Akan Dihancurkan’
Perang pecah di wilayah utara Tigray setahun yang lalu dan sejak itu merembes ke dua wilayah lain di Ethiopia.
Bulan lalu pemberontak dari Front Pembebasan Rakyat Tigray dan sekutu mereka maju ke jarak 220 kilometer dari ibukota, tetapi mereka telah mundur dan pemerintah telah mendapatkan kembali wilayah yang signifikan.
Sementara itu, Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan dalam rekaman yang disiarkan Senin (6/12) malam di media pemerintah bahwa sebagian besar wilayah yang telah direbut oleh pemberontak Tigrayan di wilayah Amhara dan Afar telah direbut kembali oleh pasukan pemerintah.
“Kami akan melanjutkan (membebaskan) daerah yang tersisa,” ujarnya dalam pidato kepada tentara.
“Kemenangan akan berlanjut dan tidak ada yang akan menghentikan kita. Musuh akan dihancurkan.”
(Resa/TRTWorld)