ISLAMTODAY ID-Insiden tembak-menembak terjadi setelah IDF mengadopsi lebih banyak aturan keterlibatan pemicu-senang.
Dua perwira militer Israel yang bertugas di unit elit tewas dalam insiden kebakaran persahabatan selama patroli keamanan di Tepi Barat.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meluncurkan “penyelidikan komprehensif” atas kematian mereka.
Komandan kompi dari unit operasi khusus Egoz, Mayor Ofek Aharon, 28, dan Mayor Itamar Elharar, 26, salah diidentifikasi dan ditembak selama patroli keamanan pada hari Rabu di dekat pangkalan Nabi Musa di Tepi Barat.
Menurut Mayor Jenderal Yehuda Fuchs, kepala Komando Pusat, para prajurit memiliki peralatan yang dicuri dari mereka malam sebelumnya, dan mereka sedang mencari pencuri atau peralatan tersebut. Mereka dilaporkan melakukannya tanpa mengomunikasikan gerakan mereka, dan tanpa radio.
“Malam sebelumnya peralatan mereka dicuri, dan mereka baru saja menyelesaikan latihan dan mereka khawatir pencuri akan kembali dan mengambil lebih banyak,” ujar Fuchs, saat dia memberi tahu media tentang beberapa momen terakhir tentara, seperti dilansir dari RT, Kamis (13/1).
Seorang rekan prajurit salah mengidentifikasi anggota layanan patroli sebagai “teroris bersenjata” ketika mereka terpisah beberapa meter.
Tembakan dilaporkan terjadi ketika para prajurit berada dalam jarak “10-15 meter satu sama lain”. Kedua petugas ditembak dan kemudian meninggal karena luka-luka mereka.
Militer Israel baru-baru ini melonggarkan pembatasan mereka pada aturan keterlibatan dengan pencuri yang dicurigai, yang memungkinkan pasukan untuk menggunakan kekuatan mematikan.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Brig. Jenderal Ran Kohav mengatakan kepada radio Kan pada hari Kamis (13/1) bahwa penembakan itu “tentu saja” tidak disengaja, meskipun “lebih menyakitkan” bahwa tembakan persahabatan tersebut memengaruhi anggota layanan berpangkat tinggi tersebut.
“Setiap beberapa tahun peristiwa seperti itu terjadi secara tidak sengaja. Ketika menyangkut pejuang dan perwira di unit elit, itu lebih menyakitkan, ”ungkap Kohav.
Menteri Pertahanan Benny Ganz menjanjikan sebuah “penyelidikan komprehensif” atas kematian tersebut dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia merasakan “kesedihan yang mendalam”, sementara Perdana Menteri Naftali Bennett menandai “hari yang sangat menyedihkan” dengan menghormati orang-orang yang memberikan “tahun-tahun terbaik mereka” untuk “membela tanah air kita.”
“Seluruh orang Israel berduka untuk mereka,” ungkap Bennett.
(Resa/RT)