ISLAMTODAY — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kekhawatiran Rusia melakukan invasi ke Ukraina tidak realistis. Ia mengatakan bahwa pihaknya perlu membahas krisis itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Negraa-negara Barat kerap menyuarakan kekhawatiran akan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina karena sekitar 100 ribu tentara Rusia telah berkumpul di dekat perbatasan. Rusia pun membantah tudingan tersebut.
“Saya tidak melihat invasi Rusia ke Ukraina sebagai pendekatan yang realistis karena Ukraina bukan negara biasa. Ukraina adalah negara yang kuat,” pungkas Erdogan kepada wartawan dalam perjalanan ke Albania pada Senin, 17 Januari 2022, dilansir dari NTV.
“Jika Rusia mengambil langkah itu, ia perlu mempertimbangkan situasi di seluruh dunia dan dunianya sendiri,” jelasnya.
Erdogan menambahkan bahwa kawasan itu tidak dapat menerima perang lagi dan bahwa langkah seperti itu “tidak benar”.
“Tentu saja, kita perlu meletakkan masalah ini di atas meja dengan Tuan Putin dan mendiskusikannya”, ujarnya.
Turki, yang juga anggota NATO, memiliki hubungan baik dengan Kyiv dan Moskow, tetapi menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta aneksasi semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Selain menjalin kerja sama dengan Rusia di bidang pertahanan dan energi, Turki juga telah menjual pesawat tak berawak canggih ke Ukraina, membuat marah Moskow.
Pada bulan November, Erdogan mengatakan Turki siap menjadi mediator dalam krisis, yang disambut baik oleh Kyiv tetapi ditolak Moskow. Ankara juga mengatakan sanksi terhadap Rusia tidak akan menjadi solusi untuk masalah ini.
Sumber: Reuters