ISLAMTODAY — Rusia baru-baru ini mengumumkan akan menggelar latihan militer angkatan laut besar-besaran, pada Kamis (20/1/2022).
Agenda latihan perang laut tersebut akan dilakukan secara besar-besaran, melibatkan semua armadanya dari Pasifik hingga Atlantik.
Unjuk kekuatan militernya ini digelar ditengah panasnya hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO soal Ukraina.
Isu kekhawatiran Invasi Moskow ke Kiev mendorong AS dan NATO mengancam akan memberikan “bencana” ke Rusia.
Setidaknya 10.000 tentara Rusia akan dikerahkan. Selain itu, 140 kapal perang dan kapal pendukung, 60 jet tempur dan 1.000 unit perangkat keras militer akan digunakan.
Dalam video yang diunggah melalui Facebook, Rusia menunjukkan kapal selam diesel-listrik Armada Pasifik terbarunya menembakkan rudal jelajah Kalibr.
Rudal Kalibr itu menghantam sasaran pantai di wilayah Khabarovsk timur jauh Rusia, dari jarak lebih dari 1.000 km (620 mil).
Bukan hanya latihan militer internal, Rusia juga mengajak China dan Iran untuk agenda latihan perang tersebut.
Berdasarkan laporan ISNA, yang mengutip pejabat Iran, latihan militer akan dilakukan Jumat.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memperingatkan rekannya Putin. Ia meminta Putin tidak melakukan serangan ke Ukraina, sebagaimana yang dikhawatirkan Barat selama ini.
Ia mengancam ‘bencana’ akan menunggu Rusia jika invasi terjadi. Pernyataan ini muncul setelah laporan intelijen AS terbaru menyebut Rusia akan menyerang bekas sesama Uni Soviet itu dalam waktu satu bulan.
“Ini akan menjadi bencana bagi Rusia jika mereka menginvasi Ukraina lebih jauh,” pungkassnya dalam konferensi pers terbaru, Rabu (19/1/2022) sore waktu setempat.[Reuters]