ISLAMTODAY ID – Pertunjukan kekuatan besar-besaran negara adidaya dipuji sebagai ‘kebebasan yang terbaik’.
Angkatan Laut AS menggelar latihan dengan sekutu Jepang di Laut Filipina, memamerkan dua kapal induk, dua kapal amfibi, dan puluhan jet tempur, di tengah ketegangan regional yang terus-menerus dengan China.
Kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) dan USS Abraham Lincoln (CVN-72) memimpin latihan, diapit oleh kapal serbu amfibi USS America (LHA-6) dan USS Essex.
Kapal penjelajah rudal berpemandu USS Mobile Bay (CG-53) dan USS Lake Champlain (CG-57) juga ambil bagian dalam latihan tersebut, bersama dengan 26 pesawat dan kapal perusak USS Spruance (DDG-111), USS Chafee (DDG-90), dan USS Gridley (DDG-101).
Jepang membantu latihan tersebut dengan kapal perusaknya sendiri, JS Hyuga (DDH-181).
Wakil Laksamana Karl Thomas, komandan Armada ke-7 AS, menyebut unjuk kekuatan sebagai “kebebasan yang terbaik”, dan mengklaim bahwa tidak ada yang menegaskan kembali komitmen Washington untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka seperti dua kelompok serang kapal induk dan dua kelompok siap amfibi “berlayar bersama teman-teman dekat kita dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang,” ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Senin (24/1).
Latihan itu dilakukan di suatu tempat di Laut Filipina yang mencakup perairan timur Taiwan.
Itu adalah yang terbesar dari jenisnya sejak AS, Inggris, dan Jepang mengadakan latihan besar-besaran di tenggara Okinawa Oktober lalu.
China melakukan aksi militernya sendiri di wilayah tersebut pada hari Ahad (23/1), membuat Taiwan khawatir dengan terbang lintas 39 pesawat, termasuk seorang pembom, yang dituduh memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara pulau itu.
China telah menggunakan flybys semacam itu sebagai sarana untuk mengirim sinyal bahwa mereka tidak mengakui klaim kemerdekaan Taiwan.
(Resa/RT)