ISLAMTODAY ID – Artikel ini ditulis oleh Jason Ditz melalui AntiWar.com, dengan judul Ukraine Defense Chief Says “Low Probability” Of Major Conflict With Russia, Contradicting Biden.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada parlemen pada hari Jumat (18/2) bahwa ada kemungkinan kecil terjadinya eskalasi besar dengan Rusia.
Dia menambahkan bahwa intelijen Ukraina melihat setiap gerakan yang dilakukan di daerah tersebut.
Ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina telah berlangsung, dengan beberapa negara Barat berulang kali memperkirakan perang besar. Ukraina telah mencela negara-negara tersebut karena menyebabkan kepanikan.
“Intelijen kami melihat setiap langkah yang dapat menimbulkan potensi ancaman bagi Ukraina. Kami memperkirakan kemungkinan eskalasi skala besar serendah-rendahnya,” ujar Reznikov, seperti dilansir dari ZeroHedge, Ahad (20/2).
Waktu pernyataan itu menarik mengingat bahwa hanya sehari sebelumnya, Presiden Joe Biden terjebak oleh penilaian Gedung Putih bahwa invasi sudah dekat.
“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi bendera palsu untuk mendapatkan alasan untuk masuk,” ungkap Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis (17/2).
“Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina dan menyerang Ukraina.”
Fakta bahwa kepala pertahanan Ukraina, yang tentu saja lebih dekat dengan situasi daripada siapa pun di Gedung Putih, secara langsung bertentangan dengan kata-kata Biden bukanlah hal yang kecil.
Prediksi konflik semacam itu telah terjadi bertahun-tahun, dan sementara pejabat Ukraina sebelumnya memiliki pesimisme yang sama tentang hal itu, baru-baru ini para pejabat melihat lebih banyak peluang untuk diplomasi.
Sementara itu, para pejabat AS terus berusaha meyakinkan dan memperingatkan Kiev bahwa ‘invasi Rusia’ sudah dekat.
Presiden Biden kembali meramalkan invasi Rusia pada hari Jumat (25/2) , mencatat tawaran Rusia untuk berbicara akhir bulan ini dan menyarankan tidak ada gunanya jika invasi terjadi terlebih dahulu.
Penilaian Ukraina sendiri jelas jauh dari penilaian Amerika.
(Resa/ZeroHedge)