ISLAMTODAY ID – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken secara resmi menyatakan bahwa serangan militer Myanmar terhadap Rohingya pada tahun 2016 dan tahun 2017 adalah “genosida”, dengan mengatakan ada “niat yang jelas” untuk menghancurkan minoritas Muslim.
“Saya telah menetapkan bahwa anggota militer Burma melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap Rohingya,” ungkap Blinken, Senin (21/3), seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (21/3).
Bukti menunjukkan “niat yang jelas di balik kekejaman massal ini – niat untuk menghancurkan Rohingya, secara keseluruhan atau sebagian,” ujarnya di Museum Peringatan Holocaust AS.
Setidaknya satu anggota Kongres, Senator Demokrat Jeff Merkley dari Oregon, menyambut baik langkah yang diantisipasi.
“Saya memuji pemerintahan Biden karena akhirnya mengakui kekejaman yang dilakukan terhadap Rohingya sebagai genosida,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun penentuan ini sudah lama tertunda, namun ini merupakan langkah yang kuat dan sangat penting dalam meminta pertanggungjawaban rezim brutal ini,” ujar Merkley.
Merkley meminta pemerintah untuk melanjutkan kampanye tekanan terhadap Myanmar dengan menjatuhkan sanksi tambahan kepada pemerintah untuk memasukkan sektor minyak dan gasnya.
Tekanan Internasional
Penunjukan itu tidak dengan sendirinya menandakan tindakan baru yang drastis terhadap pemerintah yang dipimpin militer Myanmar, yang telah terkena berbagai lapisan sanksi AS sejak kampanye melawan etnis minoritas Rohingya dimulai di negara bagian Rakhine barat negara itu pada tahun 2017.
Tapi itu bisa menyebabkan tekanan internasional tambahan pada pemerintah, yang sudah menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional di Den Haag.
Kelompok hak asasi manusia dan anggota parlemen telah mendesak pemerintahan Trump dan Biden untuk membuat penunjukan tersebut.
Lebih dari 700.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus 2017, ketika militer Myanmar melancarkan operasi pembersihan sebagai tanggapan atas serangan oleh kelompok pemberontak.
Pasukan keamanan Myanmar telah dituduh melakukan pemerkosaan massal, pembunuhan dan pembakaran ribuan rumah.
(Resa/TRTWorld)