ISLAMTODAY — Menteri Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pihaknya telah mencapai tujuan utamanya pada tahap pertama dari “operasi militer khusus” di Ukraina, Selasa (29/3).
“Potensi kekuatan tempur Angkatan Bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, yang memungkinkan kami untuk memusatkan perhatian dan upaya utama kami untuk mencapai tujuan utama – pembebasan Donbas,” pungkas Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada pertemuan dengan komandan senior di Moskow.
Sergey Shoigu mengatakan militer Ukraina telah menderita kerugian yang signifikan, sementara Rusia memperoleh supremasi wilayah udara, hampir seluruhnya menghancurkan sistem pertahanan udara Ukraina.
Menhan Rusia menambahkan bahwa 123 dari 152 jet tempur Ukraina telah dihancurkan, serta 77 dari 149 helikopter dan 152 dari 180 sistem pertahanan udara jarak jauh dan menengah, sementara pasukan angkatan lautnya telah dieliminasi total.
Ia pun mengkritik Barat atas pengiriman senjatanya ke Ukraina, Shoigu mengatakan “distribusi senjata yang tidak terkendali kepada penduduk dan tentara bayaran hanya memperburuk situasi dan di masa depan dapat menimbulkan ancaman bagi orang Eropa sendiri.”
Mengenai pernyataan dari Barat tentang kemungkinan pengiriman pesawat militer ke Ukraina, Shoigu pun memperingatkan bahwa Moskow mengamati situasi dengan cermat dan akan merespons secara sepadan jika rencana tersebut dilaksanakan.
Shoigu menuding Ukraina menimbulkan ancaman di Laut Hitam bagi semua negara, termasuk kapal sipil.
“Militer Turki menetralisir dua ranjau laut di lepas pantai Rumania dan Selat Bosphorus,” imbuhnya.
Shoigu mengatakan bahwa sekitar 600 “tentara bayaran asing” telah tewas dalam serangan di tempat pelatihan di Ukraina selama dua pekan terakhir, dan lebih dari 500 lainnya melarikan diri.
“Angkatan Bersenjata Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus sampai tujuan yang ditetapkan tercapai,” pungkasnya.
Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dan Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Setidaknya 1.151 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 1.842 terluka, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Badan Pengungsi PBB mengatakan bahwa lebih dari 3,87 juta orang Ukraina juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.[AA]