ISLAMTODAY ID- Negara-negara berikan reaksinya atas serangan yang terjadi di Bucha, Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (4/4) menyatakan bahwa Prancis akan mengusir “banyak” diplomat Rusia.
Moskow, menurut media Rusia, telah berjanji menanggapi keputusan Paris untuk mengusir personel tersebut.
Menurut kementerian luar negeri Prancis, “tindakan ini adalah bagian dari pendekatan [sic] Eropa”, dan aktivitas diplomat yang ditargetkan oleh tindakan ini bertentangan dengan kepentingan keamanan Prancis.
Menurut saluran TV BFM, “sekitar 30 diplomat Rusia” akan terpengaruh oleh keputusan tersebut.
Dalam sebuah komentar kepada RIA Novosti, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan menanggapi tindakan Paris.
Beberapa negara Uni Eropa meluncurkan dorongan baru untuk mengusir diplomat Rusia pada hari Senin (4/4), di tengah dampak dari pembunuhan massal yang diklaim di Bucha, sebuah kota kecil di barat laut Kiev.
Ukraina dengan cepat menyalahkan kematian pada pasukan Rusia yang telah menduduki Bucha hingga baru-baru ini.
Lebih lanjut, Moskow dengan tegas membantah keterlibatan apa pun dan menunjukkan bahwa seluruh peristiwa itu adalah “provokasi” yang dipentaskan.
Lithuania memerintahkan duta besar Rusia untuk meninggalkan negara itu sama sekali, mengutip “tindakan agresif tanpa henti Moskow di Ukraina”.
Negara Baltik itu mengatakan telah memberi tahu mitra UE dan NATO tentang langkah tersebut, mendesak mereka untuk mengikutinya.
Tak lama setelah pengumuman itu, Latvia mengatakan akan menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Moskow, mengutip dugaan “kejahatan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Ukraina.”
Meskipun tampaknya memilih untuk tidak menargetkan duta besar Moskow, Jerman mengikutinya, dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengumumkan pengusiran “sejumlah besar” diplomat Rusia.
“Staf diplomatik yang terkena dampak telah bekerja setiap hari melawan kebebasan kita, melawan kohesi masyarakat kita,” ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Senin (4/4).
Jerman
Jerman dilaporkan telah menyatakan 40 diplomat Rusia sebagai “orang yang tidak diinginkan.”
Menteri Luar Negeri Jerman Baerbock mengatakan bahwa orang-orang tersebut telah “bekerja melawan kebebasan kita”
Lebih lanjut, mereka hanya diberi waktu lima hari untuk meninggalkan negara itu.
“Berlin telah memutuskan untuk menyatakan sejumlah besar anggota kedutaan Rusia orang yang tidak diinginkan yang telah bekerja di sini di Jerman setiap hari melawan kebebasan kita, bertentangan dengan kohesi masyarakat kita,” ujar Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Senin (4/4), seperti dilansir dari RT, Senin (4/4).
“Kami tidak akan mentolerir ini lebih jauh.”
Jika diplomat dinyatakan sebagai orang yang tidak diinginkan, itu berarti pengusiran.
Keputusan itu disampaikan kepada duta besar Rusia Sergey Netschayev pada sore hari, Baerbock mengumumkan.
Para personel memiliki waktu lima hari untuk meninggalkan Jerman. Menurut laporan media lokal, pegawai dinas luar negeri Rusia diduga bekerja untuk dinas intelijen Moskow.
Media Jerman mengatakan bahwa sebanyak 40 diplomat Rusia akan meninggalkan negara itu.
“Gambar-gambar dari Bucha membuktikan kebrutalan luar biasa dari kepemimpinan Rusia, dan mereka yang mengikuti propagandanya,” ungkap Baerbock saat menjelaskan keputusan tersebut.
Dia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya.
Setelah penarikan pasukan Rusia dari Bucha, ratusan warga sipil yang terbunuh ditemukan di pinggiran kota Kiev itu.
Ukraina menyalahkan pembantaian itu pada pasukan Rusia, yang telah menduduki kota kecil itu hingga baru-baru ini, tetapi Moskow membantahnya.
Sementara politisi Barat memihak Ukraina dalam masalah ini, Pentagon mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki bukti independen untuk mendukung klaim ini.
(Resa/RT/TV BFM)