ISLAMTODAY ID-Menyusul langkah Turki, kepala negara Kroasia juga mencari kesepakatan yang lebih baik dengan NATO.
Presiden Kroasia Zoran Milanovic berencana untuk menginstruksikan perwakilan tetap negara itu ke NATO untuk memblokir aksesi Finlandia dan Swedia ke organisasi yang dipimpin AS, katanya pada hari Rabu (18/5).
Menolak persetujuan akan mengalihkan perhatian masyarakat internasional pada masalah yang dihadapi etnis Kroasia di negara tetangga Bosnia dan Herzegovina, kata Milanovic kepada wartawan.
Berdasarkan undang-undang pemilu saat ini, perwakilan Kroasia cenderung dipilih dengan suara Muslim Bosnia, yang dikenal sebagai Bosniak. Zagreb mendorong untuk merevisi ini.
“Saya telah mengatakan sebelumnya, Kroasia di Bosnia lebih penting bagi saya daripada seluruh perbatasan Rusia-Finlandia,” ujar Milanovic, seperti dilansir dari RT, Rabu (18/5).
Stockholm dan Helsinki secara resmi memutuskan sejarah netralitas mereka pada 15 Mei dan mengajukan keanggotaan NATO.
Namun, penerimaan negara-negara baru ke blok membutuhkan persetujuan bulat dari semua anggota.
Turki “menunjukkan bagaimana memperjuangkan kepentingan nasional”, ungkap Milanovic.
Hal tersebut menunjuk pada penentangan Ankara terhadap perjanjian apa pun yang mengakui Swedia dan Finlandia ke NATO sampai mereka mengecam “teroris dan kaki tangannya” yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Revolusioner Front Pembebasan Rakyat (DHKP/C), di antara konsesi lainnya.
“Turki pasti tidak akan mengalah sebelum mendapatkan apa yang diinginkannya,” ungkap presiden Kroasia itu.
Komentar terbaru Milanovic telah menempatkan lebih banyak ketegangan pada hubungannya yang sudah penuh dengan pemerintah Perdana Menteri Andrej Plenkovic, yang dia tuduh gagal membela kepentingan Kroasia, outlet berita lokal N1 melaporkan.
Menteri Luar Negeri Kroasia Gordan Grlic-Radman mengatakan kepada radio negara pada hari Rabu (18/5) bahwa perwakilan permanen NATO di Kroasia, Mario Nobilo telah diberitahu untuk “menyetujui aplikasi keanggotaan Finlandia dan Swedia” dan “akan diberikan surat kuasa untuk menandatangani protokol yang akan mengikuti di beberapa hari kemudian.”
Parlemen Kroasia “benar-benar yakin” untuk meratifikasi perjanjian tersebut, tambah Grlic-Radman.
(Resa/RT)