ISLAMTODAY ID-Beijing tolak laporan Washington Post yang mengeklaim bahwa pangkalan angkatan laut China sedang dibangun secara diam-diam di Kamboja.
“China dan Kamboja adalah mitra kerja sama strategis komprehensif yang menikmati kerja sama yang terbuka, transparan, logis, dan sah di berbagai sektor,” ungkap juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian saat pengarahan pada hari Selasa (7/6), seperti dilansir dari RT, Rabu (8/6).
“Kerja sama antara Beijing dan Phnom Penh telah menjadi contoh yang baik dalam membangun jenis baru hubungan internasional dan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” tegasnya.
Zhao mengingatkan bahwa AS menjalankan lebih dari 800 pangkalan militer di luar negeri. Hal ini tidak seperti China yang hanya memiliki satu pangkalan asing yaitu di negara Djibouti di Afrika Timur.
Dia juga mencela Washington karena memiliki anggaran pertahanan terbesar di dunia; hampir selalu terlibat dalam perang di luar negeri; mencampuri urusan dalam negeri negara lain; dan mengirimkan pesawat militer dan kapal perang ”untuk melenturkan otot di depan pintu negara lain”.
“Siapa yang merusak keamanan dan stabilitas global dan regional dan menyebarkan disinformasi? Siapa pun dapat mengetahuinya,” ungkap juru bicara itu.
Zhao juga merujuk para jurnalis ke komentar kedutaan Kamboja di AS, yang menyebut klaim dalam laporan itu sebagai “tuduhan tak berdasar yang dimotivasi untuk membingkai citra Kamboja secara negatif”.
Pangkalan Angkatan Laut Ream di Teluk Thailand sedang direnovasi semata-mata untuk memperkuat kemampuan angkatan laut Kamboja, kata kedutaan, seraya menambahkan bahwa konstitusi negara melarangnya menampung fasilitas militer asing.
The Washington Post melaporkan pada hari Senin (6/6), mengutip pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya, bahwa China diam-diam bekerja untuk membangun fasilitas militernya di Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja.
“Proyek ini dilihat sebagai bagian dari upaya Beijing untuk meningkatkan kehadirannya di Indo-Pasifik, yang dilihat China sebagai lingkup pengaruh yang sah dan bersejarah”, ungkap sumber tersebut.
Pangkalan Angkatan Laut Ream terletak di sebelah barat Laut Cina Selatan, di mana Beijing memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan beberapa negara.
(Resa/RT)