ISLAMTODAY ID-Setelah Teheran mengeluarkan ancaman terhadap pengiriman Yunani di Teluk Persia, Yunani dilaporkan telah melepaskan kapal tanker Lana berbendera Iran (sebelumnya dikenal sebagai Pegas) yang telah ditahan sejak April.
Kantor berita semi-resmi Iran, Mehr, mengumumkan Selasa (14/6) bahwa kapal itu “tidak lagi disita dan muatan minyaknya akan dikembalikan kepada pemiliknya.”
Itu telah disita berdasarkan perintah penegakan sanksi AS dan Uni Eropa.
Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran (PMO) menyatakan: “Dengan tindakan cepat dan berwibawa Iran, pemerintah Yunani akhirnya mengeluarkan perintah dan kami sekarang menyaksikan pencabutan penyitaan kapal dan pengembalian muatannya kepada pemiliknya.”
“Pengadilan Yunani membatalkan keputusan sebelumnya pekan lalu yang mengizinkan penyitaan oleh Amerika Serikat atas sebagian kargo minyak Iran dari kapal tanker berbendera Iran di lepas pantai Yunani, kata tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut, ” ungkap Reuters, seperti dilansir dari ZeroHedge, Rabu (15/6).
Kapal tanker itu awalnya dilaporkan terkait dengan Rusia, mengingat kapal itu memiliki 19 awak Rusia di dalamnya ketika mengalami masalah mesin di dekat pulau Evia, yang membawanya di bawah sanksi Uni Eropa.
Dengan demikian tampaknya Athena mundur di tengah ancaman “perang tanker” dengan Iran, mengingat juga kehadiran militer Iran di Selat Hormuz dan wilayah teluk.
Bulan lalu pasukan IRGC menangkap sepasang tanker Yunani sebagai “tindakan hukuman” sebagai tanggapan atas tanker berbendera Iran yang ditahan di Yunani.
Pada akhir Mei, kantor berita Tasnim memuat pernyataan yang mengancam bahwa 17 kapal tanker berbendera Yunani lainnya di Teluk Persia berisiko disita oleh Republik Islam.
Terlepas dari pernyataan media Iran bahwa kargo akan dikembalikan, masih belum jelas apakah minyak akan dikembalikan ke pemerintah Iran secara penuh.
Al Jazeera melaporkan bahwa “Iran mengatakan pihaknya mengharapkan kargo minyak yang disita oleh Amerika Serikat di lepas pantai Yunani akan dikembalikan sepenuhnya setelah keputusan pengadilan Yunani yang membatalkan keputusan awal untuk mengizinkan penyitaannya.”
Sekarang dengan putusan pengadilan dibatalkan, dan dengan Iran melihat langkah agresif mereka terhadap pengiriman Yunani di teluk sebagai sepenuhnya dibenarkan, kemungkinan besar jika negara-negara Eropa lainnya merebut minyak Iran pada tahta tinggi, Teheran akan merespon dengan baik terhadap Barat atau kapal internasional.
(Resa/ZeroHedge)