ISLAMTODAY ID-Presiden Putin meragukan kepercayaan orang-orang bahwa keadaan akan kembali normal seperti sebelum konflik di Ukraina.
“Adalah kesalahan untuk menyarankan bahwa masa-masa perubahan yang bergejolak dapat ditunggu dan semuanya akan kembali normal; bahwa semuanya akan seperti apa adanya. Tidak akan,” tegas Putin dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (SPIEF) pada hari Jumat (17/6), seperti dilansir dariRT, Jumat (17/6).
Perubahan yang sedang dialami dunia saat ini bersifat fundamental, radikal, dan tidak dapat diubah, tambahnya.
Namun, elit penguasa di beberapa negara Barat menolak untuk memperhatikan perubahan yang jelas ini dan memilih untuk “berpegang teguh pada bayang-bayang masa lalu,” tambahnya.
“Misalnya, mereka percaya bahwa dominasi Barat dalam politik dan ekonomi global adalah nilai yang konstan dan abadi,” ungkap Putin.
Tapi “tidak ada yang abadi”, dia mengingatkan semua orang.
Sejak mengklaim kemenangan dalam Perang Dingin di awal 1990-an, AS telah “mendeklarasikan dirinya sebagai utusan Tuhan di Bumi, yang tidak memiliki kewajiban, tetapi hanya kepentingan, dan kepentingan itu dinyatakan suci,” ungkap presiden.
Namun, gagasan tentang dunia unipolar pada intinya cacat, menurut pemimpin Rusia itu, karena norma hubungan internasional tidak selalu dapat ditafsirkan untuk mendukung satu negara, “bahkan jika itu negara yang kuat”.
Tampaknya Washington menolak untuk melihat pusat-pusat kekuatan baru yang muncul dalam beberapa dekade terakhir dan yang memiliki hak untuk “melindungi kepentingan mereka dan memastikan kedaulatan nasional mereka,” ungkapnya.
(Resa/RT)