ISLAMTODAY ID-Sekitar 1,2 juta pengungsi Rohingya dikurung di gubuk bambu dan terpal di 34 kamp kumuh di tenggara Bangladesh, tanpa pekerjaan, sanitasi yang buruk, dan sedikit akses ke pendidikan.
Ribuan orang Rohingya di kamp-kamp pengungsi di pantai tenggara Bangladesh di Cox’s Bazar telah mengadakan demonstrasi besar-besaran.
Mereka menyerukan masyarakat internasional untuk membuat pengaturan agar mereka kembali dengan aman ke Myanmar, bersama dengan diberikan hak kewarganegaraan.
Dengan mengabaikan hujan, para pengungsi Rohingya berkumpul di kamp Ukhiya dan Teknaf dan mulai mengadakan protes serentak pada Ahad (19/6) pagi.
“Kami mengadakan rapat umum pada malam Hari Pengungsi Sedunia untuk memberi tahu dunia bahwa kami ingin kembali ke tanah air kami,” Ansar Ali, penyelenggara rapat umum, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Dan, sebelum kita dapat memiliki repatriasi yang bermartabat dan berkelanjutan, kita membutuhkan kewarganegaraan,” ujar Ali, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (19/6).
Ribuan Rohingya berpartisipasi dalam protes, membawa spanduk bertuliskan “Ayo Pulang” dan “Rohingya yang Dianiaya.”
Pemulangan ke Myanmar
Para pengunjuk rasa Rohingya yang memegang plakat, spanduk, dan hiasan di berbagai tempat di kedua kamp menuntut pengakuan terhadap orang-orang Rohingya serta pemulangan ke Myanmar sesegera mungkin.
“Pengungsi Rohingya juga mengajukan daftar 19 poin tuntutan,” ujar Ali, menekankan bahwa “jika permintaan ini dipenuhi, Rohingya akan diizinkan kembali ke Myanmar dan hidup dengan aman.”
Tuntutan mereka antara lain agar Rohingya disebut sebagai Rohingya daripada orang terlantar.
Selain itu, pemulangan segera di bawah perjanjian yang ditandatangani oleh AS, PBB, Inggris, Uni Eropa, Organisasi Kerjasama Islam, dan Bangladesh, pencabutan undang-undang kewarganegaraan Burma 1982, dan pengembalian properti mereka.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai “minoritas paling teraniaya di dunia,” menjadi sasaran kampanye militer biadab di negara bagian Rakhine Myanmar pada Agustus 2017.
Menurut badan pengungsi PBB, ribuan Rohingya telah dibantai oleh tentara Myanmar, memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan negara itu dalam gelombang perpindahan berturut-turut sejak 1990-an.
Bangladesh sendiri menampung sekitar 1,2 juta Rohingya di Cox’s Bazar yang telah melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan sejak tahun 2017.
(Resa/TRTWorld)