ISLAMTODAY ID-Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan pusat pembelajaran yang disponsori China telah ditutup di seluruh dunia.
Jaringan Konfusius yang tersebar di sekitar 500 kampus di seluruh dunia telah menghadapi tuduhan sebagai alat pengaruh Beijing.
Universitas Helsinki memutuskan kontrak dengan Institut Konfusius di kampusnya, sebuah pusat pengajaran yang mengkhususkan diri dalam bahasa dan budaya China, yang telah beroperasi selama 15 tahun.
Menurut wakil rektor Universitas Helsinki Hanna Snellman, Beijing ingin melanjutkan pendanaan program, tetapi rektorat mengatakan tidak.
Setelah menutup Institut Konfusius, Universitas Helsinki harus menyediakan kursus bahasa Mandarinnya sendiri.
Menurut Snellman, dua guru telah dipekerjakan untuk pekerjaan itu.
“Kami ingin memilih guru kami sendiri dan mempekerjakan mereka sendiri. Kami juga ingin pengajaran bahasa Mandarin berbasis penelitian”, ungkap Snellman kepada penyiar nasional Yle, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (20/6).
Kedutaan China di Finlandia dilaporkan menghubungi universitas mengenai penutupan tersebut, menyerukan agar institut itu diizinkan untuk melanjutkan.
Institut Konfusius Helsinki didirikan pada tahun 2007. Menurut kesepakatan, Universitas Helsinki memilih direktur institut dan membayar gaji mereka, sedangkan pemerintah China menunjuk wakil direktur serta guru bahasa, sambil menanggung biayanya.
Investigasi oleh penyiar nasional Yle mengeklaim peran wakil direktur sebagai “tidak akademis”, dengan hubungan dekat dengan kedutaan China.
Namun investigasi Yle lainnya mengeklaim bahwa lembaga tersebut berusaha membatasi diskusi publik tentang isu-isu yang tidak disukai oleh pemerintah China.
Institut Konfusius adalah program pendidikan dan promosi budaya publik yang didanai dan diatur oleh Yayasan Pendidikan Internasional China sejak tahun 2004.
Tujuan yang dinyatakan dari program ini adalah untuk mempromosikan bahasa dan budaya China, mendukung pengajaran bahasa Mandarin lokal secara internasional, dan memfasilitasi pertukaran budaya.
Dibandingkan dengan organisasi promosi bahasa dan budaya seperti British Council Inggris, Goethe Institute Jerman dan Alliance Française Prancis, Jaringan Konfusius yang tersebar di sekitar 500 kampus di seluruh dunia telah menghadapi tuduhan sebagai bagian dari “dorongan kekuatan lunak” Beijing, yang telah ditolak oleh jaringan itu sendiri.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, lusinan universitas barat telah menutup Institut Konfusius mereka, mengklaim bahwa mereka adalah bagian dari mesin propaganda pemerintah China.
Swedia dan Denmark juga telah menutup Institut Konfusius masing-masing.
(Resa/Sputniknews)