ISLAMTODAY ID-Prinsip kedaulatan digunakan ketika menyangkut Ukraina, tetapi prinsip yang sama diabaikan dalam kasus kedaulatan China atas Taiwan, kata seorang diplomat China di PBB, dalam referensi yang jelas ke AS tanpa menyebutkan namanya.
China menuduh Amerika Serikat melakukan standar ganda di PBB karena menantang kedaulatan Beijing atas Taiwan sambil menekankan prinsip kedaulatan untuk Ukraina setelah pasukan Rusia menyerangnya.
Sehari setelah pemimpin China Xi Jinping memperingatkan Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telepon agar tidak bermain api di Taiwan, wakil duta besar PBB Geng Shuang pada hari Jumat memperkuat pesan tersebut selama pertemuan tentang Ukraina di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang.
“Sementara beberapa negara telah berulang kali menekankan prinsip kedaulatan atas masalah Ukraina, ia terus-menerus menantang kedaulatan China atas Taiwan, dan bahkan dengan sengaja menciptakan ketegangan di Selat Taiwan,” ungkap Geng, merujuk pada Amerika Serikat tanpa penamaan itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Sabtu (30/7).
Tekad China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya tidak boleh diremehkan, kata Geng.
“Saya berharap negara yang bersangkutan akan melihat ini dengan jelas dan tidak bermain api.”
Beijing khawatir tentang kemungkinan kunjungan ke pulau China di Taiwan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi.
Kunjungan semacam itu akan menjadi pertunjukan dukungan AS yang dramatis, meskipun belum pernah terjadi sebelumnya, untuk Taiwan.
Seorang juru bicara misi AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak komentar China sebagai “upaya untuk mengalihkan perhatian dan mengalihkan kesalahan dari kenyataan: bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun.”
“Kegagalan China untuk menyoroti peran Rusia sebagai agresor yang jelas dalam konfliknya dengan Ukraina mempertanyakan komitmennya terhadap prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas teritorial,” ungkap juru bicara itu.
Geng mengatakan kepada dewan bahwa China selalu mempertahankan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati dan masalah keamanan yang sah ditanggapi dengan serius.
Sikap AS Terhadap Taiwan
Beijing menganggap Taiwan sebagai “provinsi yang memisahkan diri,” tetapi yang terakhir telah mempertahankan kemerdekaannya sejak 1949 dan menikmati hubungan diplomatik dengan setidaknya 14 negara.
Interaksi antara Washington dan Taipei telah berkembang secara signifikan sejak masa jabatan mantan presiden AS Donald Trump, dengan mantan dan anggota parlemen yang masih menjabat melakukan perjalanan ke pulau yang dihuni lebih dari 25 juta orang.
AS secara resmi mengakui China pada 1979 dan mengalihkan hubungan diplomatik dari Taipei ke Beijing, dan menerima Taiwan sebagai bagian dari daratan di bawah kebijakan Satu China Washington.
(Resa/TRTWorld)