ISLAMTODAY ID– Barat berusaha menggunakan Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) untuk kepentingan politiknya sendiri dan memblokir akses Rusia ke salurannya, Vladimir Tarabrin, kepala departemen tantangan dan ancaman baru kementerian luar negeri Rusia, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sputnik.
Diplomat itu mengatakan bahwa negara-negara Barat secara berkala menyerukan untuk membatasi kemampuan Rusia menggunakan saluran Interpol untuk mencari penjahat atau bahkan menangguhkan keanggotaan Rusia dalam organisasi ini.
“Mereka [negara-negara Barat] berusaha menggunakan organisasi polisi semata-mata untuk kepentingan politik, untuk menekan anggotanya guna memblokir lembaga penegak hukum Rusia mengakses sumber informasi Interpol,” ungkap Tarabrin, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (1/9).
Lebih lanjut, dia menyebut tindakan seperti itu “sembrono dan tidak berdasar.”
Dengan melakukan ini, Barat membahayakan tujuan utama pembentukan Interpol — untuk memastikan penyatuan upaya lembaga penegak hukum nasional dalam memerangi kejahatan, tambahnya.
Selain itu, upaya ini memacu keinginan beberapa peserta untuk mengubah Piagam Interpol untuk memberikan tekanan politik pada pemerintah yang tidak pantas di masa depan, kata diplomat itu.
Tarabrin juga mencatat bahwa Moskow telah menerima 60 penolakan dari negara-negara Barat untuk mengekstradisi penjahat sejak Maret, dengan hampir setengahnya karena alasan politik.
“Sejumlah negara secara resmi telah menghentikan kerja sama dengan kami dalam mengekstradisi penjahat ke Rusia dan dalam melaksanakan permintaan bantuan hukum dalam kasus pidana. Misalnya, jika dalam dua bulan pertama tahun ini, pihak Rusia menerima 4 penolakan untuk mengekstradisi dari Barat karena alasan obyektif, kemudian, pada Maret-Juni 2022, 60 penolakan sudah diterima, di mana setidaknya 28 karena alasan politik, “ungkap Tarabrin.
Langkah-langkah destruktif seperti itu hanya membahayakan upaya internasional dalam memerangi dan mencegah kejahatan, yang mengarah pada penurunan tajam dalam situasi kejahatan secara keseluruhan, kata diplomat itu.
Selain itu, dia juga mencatat bahwa satu-satunya yang akan mendapat manfaat dari langkah-langkah picik semacam itu adalah para penjahat.
(Resa/Sputniknews)