ISLAMTODAY ID -Senator Josh Hawley menyarankan agar Amerika Serikat mengesampingkan isu-isu Eropa seperti masuknya Swedia dan Finlandia ke NATO untuk fokus meningkatkan persaingan dengan China di kawasan Indo-Pasifik.
“Seperti yang diakui oleh Strategi Pertahanan Nasional AS 2018 dan 2022, Amerika Serikat tidak dapat mengalahkan China dan Rusia dalam dua perang besar secara bersamaan. Dan kami tidak berada di tempat yang kami butuhkan di Asia. AS saat ini tidak siap untuk menangkis agresi militer China di Pasifik,” ungkap Hawley, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (1/8).
“Menghadapi kenyataan pahit ini, kita harus memilih. Kita harus berbuat lebih sedikit di Eropa (dan di tempat lain) untuk memprioritaskan China dan Asia.”
Hawley juga manyatakan bahwa memperluas komitmen keamanan AS di Eropa akan memperburuk kemampuan Pentagon untuk melawan ambisi China di Indo-Pasifik dan membuat negara itu kurang aman.
Karena itu dia berniat menentang aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO ketika masalah tersebut segera dibawa ke Senat AS.
AS seharusnya tidak meninggalkan aliansi NATO sepenuhnya, kata Hawley.
Namun, sekutu Eropa harus mengambil tanggung jawab utama untuk pertahanan konvensional Eropa dengan meningkatkan investasi di militer mereka sendiri, menurut Hawley.
Baik Swedia maupun Finlandia saat ini tidak memenuhi komitmen kebijakan yang sesuai dengan posisi geostrategis mereka.
Swedia belum membelanjakan 2% dari produk domestik brutonya untuk pertahanan dan Finlandia belum menjelaskan apakah mereka berniat untuk mempertahankan tingkat pendanaan pertahanan saat ini setelah dorongan pengeluaran satu kali.
Lanskap geopolitik telah berubah sejak NATO didirikan sebagai benteng melawan Uni Soviet.
China menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada Rusia, dan dengan demikian, kebijakan luar negeri AS yang strategis harus merangkul kenyataan itu dan mempersiapkannya.
(Resa/Sputniknews)