ISLAMTODAY ID-Tokoh Syiah Muqtada al Sadr mengatakan kepada para loyalisnya bahwa dia teguh pada tuntutannya untuk membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan awal di negara Arab.
Tokoh Irak Muqtada al Sadr telah mengatakan kepada para pendukungnya untuk melanjutkan pendudukan mereka di Parlemen Baghdad sampai tuntutannya dipenuhi.
Tuntutan tersebut meliputi pemilihan awal dan perubahan konstitusi yang tidak ditentukan.
Sadr menegaskan kembali dalam pidatonya pada hari Rabu (3/8) bahwa dia siap untuk “menjadi martir” untuk tujuannya.
“Bubarkan parlemen dan adakan pemilihan awal,” ungkap Sadr, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (4/8).
Pernyataan tersebut, yang disampaikan oleh pemimpin Syiah dalam pidato yang disiarkan televisi, kemungkinan akan memperpanjang kebuntuan politik yang telah membuat Irak tanpa pemerintahan terpilih selama hampir 10 bulan.
Ribuan pengikut Sadr menyerbu Zona Hijau yang dibentengi Baghdad, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi asing, akhir pekan lalu dan mengambil alih gedung parlemen yang kosong untuk melakukan aksi duduk yang sedang berlangsung.
Langkah itu merupakan tanggapan terhadap upaya saingan Muslim Syiahnya, yang banyak di antaranya dekat dengan Iran, untuk membentuk pemerintahan dengan calon perdana menteri yang tidak disetujui Sadr.
Tekanan Melalui Protes
Sadr memenangkan jumlah kursi terbesar di parlemen dalam pemilihan Oktober tetapi gagal membentuk pemerintahan yang akan mengecualikan saingannya yang didukung Iran.
Dia menarik anggota parlemennya dari parlemen dan sebaliknya menerapkan tekanan melalui protes dan duduk di parlemen, menarik basis populer jutaan kelas pekerja Syiah.
Kebuntuan antara Sadr dan saingannya telah meninggalkan Irak tanpa pemerintah untuk waktu yang lama di era pasca-Saddam Hussein.
Parlemen hanya dapat dibubarkan dengan suara mayoritas, menurut konstitusi.
Pemungutan suara semacam itu dapat dilakukan atas permintaan sepertiga anggota parlemen, atau oleh perdana menteri dengan persetujuan presiden.
“Saya yakin mayoritas penduduk jengkel oleh kelas penguasa secara keseluruhan, termasuk beberapa (politisi) yang tergabung dalam gerakan saya,” ungkap Sadr.
“Mulai sekarang tidak akan ada lagi politisi lama, apa pun afiliasi mereka,” tambahnya.
(Resa/TRTWorld)