ISLAMTODAY ID-Enkripsi ujung ke ujung yang memungkinkan hanya pengirim dan penerima pesan untuk mengakses isinya adalah fitur telah lama dibanggakan WhatsApp.
Selain itu, sudah memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan yang hilang setelah jumlah waktu yang telah ditentukan, seperti layanan pesan pribadi lainnya.
Pada hari Selasa (9/8), WhatsApp meluncurkan sejumlah fitur privasi baru, di antaranya opsi bagi pengguna untuk melihat pesan mereka secara diam-diam.
Setelah pembaruan privasi berikutnya, pengguna akan segera dapat membatasi siapa yang dapat melihat saat mereka online, menghentikan orang lain untuk merekam layar pesan tertentu, dan meninggalkan grup tanpa memberi tahu seluruh saluran.
Menurut blog perusahaan, bulan ini, semua pengguna WhatsApp akan mulai menerima dua fitur baru yang diluncurkan.
Fitur tersebut mencakup kemampuan untuk memilih siapa yang dapat melihat saat Anda aktif dan kemampuan untuk keluar dari obrolan grup secara diam-diam.
WhatsApp menambahkan bahwa fitur pemblokiran tangkapan layar saat ini sedang diuji dan tidak akan tersedia untuk sementara waktu.
Ini hanya akan diaktifkan pada pesan yang dimaksudkan untuk dibaca sekali. Sputniknews, Kamis (11/8)
WhatsApp mulai mengaburkan status online pengguna kepada orang asing secara default pada bulan Desember.
Bahkan jika ini adalah langkah positif, seluruh daftar kontak Anda masih dapat melihat apakah Anda sedang online sampai sekarang.
Tahun ini, WhatsApp memperkenalkan sejumlah perubahan kecil namun signifikan lainnya.
Messenger telah mulai memungkinkan pengguna Android untuk memindahkan riwayat percakapan mereka ke iOS selain memperkenalkan reaksi emoji dan sarana untuk mempercepat komunikasi audio.
WhatsApp dimiliki oleh perusahaan induk Facebook Meta dan memiliki lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia.
“Bisnis akan terus membangun cara baru untuk melindungi pesan Anda dan menjaganya tetap pribadi dan aman seperti percakapan tatap muka ketika mengumumkan perubahan di Facebook dan Instagram,” ungkap CEO Mark Zuckerberg, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (11/8).
Lebih lanjut, WhatsApp banyak dikritik tahun lalu setelah mengubah persyaratan layanannya.
Pada saat itu, sebagian dari kebijakan privasi WhatsApp yang memiliki reputasi buruk dalam hal mengamankan data pengguna memicu kekhawatiran dari banyak pengguna.
Beberapa pengguna berbondong-bondong ke Signal, pengirim pesan teks terenkripsi populer lainnya, sebagai hasil dari peningkatan, serta ke Telegram.
(Resa/Sputniknews)