ISLAMTODAY ID-Negara-negara Teluk Arab menuntut agar Netflix menghapus materi yang dianggap melanggar peraturan media lokal, termasuk konten yang “bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan masyarakat”.
Meskipun pernyataan itu tidak spesifik, media pemerintah Saudi menyoroti film dan acara yang merujuk pada karakter LGBT.
Regulator media Arab Saudi dan enam anggota Dewan Kerjasama Teluk mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa (6/9) yang mengancam layanan streaming yang berbasis di AS dengan tindakan hukum jika kekhawatiran mereka tidak ditangani.
“Platform tersebut dihubungi untuk menghapus konten ini, termasuk konten yang ditujukan untuk anak-anak,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir dari MEE, Selasa (6/9).
Media pemerintah Saudi memang menyoroti film dan acara yang menampilkan karakter LGBT.
Pernyataan itu juga mencatat bahwa otoritas regional “akan menindaklanjuti kepatuhan platform dengan arahan, dan jika konten yang melanggar terus disiarkan, tindakan hukum yang diperlukan akan diambil”.
Dalam sebuah program yang membahas masalah ini, TV Al Ekhbariya milik pemerintah Saudi menayangkan klip animasi buram dari Jurassic World Camp Cretaceous yang memperlihatkan dua gadis berpelukan.
Dalam wawancara yang disiarkan di saluran itu, seorang pengacara mengatakan bahwa ini adalah “klip yang sangat disayangkan dan menyakitkan bagi anak-anak kita, cucu-cucu, dan generasi berikutnya”.
Selain itu pada hari Selasa (6/9), Uni Emirat Arab mengeluarkan pernyataan dengan kata-kata yang sama tentang Netflix, mengatakan akan menindaklanjuti apa yang disiarkan platform dalam beberapa hari mendatang dan “menilai komitmennya untuk kontrol penyiaran” di negara itu.
Awal tahun ini, UEA dan negara-negara lain melarang film fitur animasi Walt Disney-Pixar, Lightyear, dari pemutaran di bioskop karena menampilkan karakter dalam hubungan sesama jenis.
Pada tahun 2020, beberapa negara di Timur Tengah melarang film Disney dan Pixar Onward karena merujuk pada hubungan sesama jenis.
Pihak berwenang di Kuwait, Oman, Qatar, dan Arab Saudi menolak untuk memutar film tersebut, yang secara sepintas merujuk pada hubungan lesbian antara dua karakter sekunder.
Pada tahun 2017, Arab Saudi meminta Disney untuk memotong “referensi LGBTQ” dalam film superhero Marvel, Doctor Strange in the Multiverse of Madness.
Disney tidak mematuhinya dan akhirnya film tersebut tidak diputar di kerajaan tersebut.
Pada bulan Juni, pejabat Saudi menyita mainan dan pakaian berwarna pelangi dari toko-toko di ibu kota sebagai bagian dari tindakan keras terhadap homoseksualitas, media pemerintah melaporkan.
Menurut laporan itu, warna-warna itu mengirimkan “pesan beracun” kepada anak-anak. Tidak jelas berapa banyak barang yang disita dalam operasi itu oleh kementerian perdagangan.
(Resa/MEE)