ISLAMTODAY ID-NATO menyatakan bahwa Rusia tidak dapat memenangkan perang nuklir dan pihaknya telah mengumpulkan pasukan di perbatasan timurnya.
Sekretaris jenderal blok pimpinan AS, Jens Stoltenberg, mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu (21/9) bahwa langkah tersbut bertujuan untuk menghilangkan ruang salah perhitungan atau kesalahpahaman.
“Ini adalah retorika nuklir yang berbahaya dan sembrono,” ungkapnya kepada pemimpin redaksi Reuters Alessandra Galloni di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, seperti dilansir dari RT, Rabu (21/9).
“Dia tahu betul bahwa perang nuklir tidak boleh diperjuangkan dan tidak dapat dimenangkan dan itu akan memiliki konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Rusia,” tambahnya, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ketika ditanya soal langkah NATO jika Rusia menggunakan senjata atom, Stoltenberg mengatakan itu “tergantung” pada keadaan, tetapi blok itu sangat jelas dalam komunikasi mereka dengan Moskow bahwa “perang nuklir tidak dapat dimenangkan oleh Rusia.”
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa sejauh ini NATO tidak melihat perubahan apa pun dalam postur nuklir Rusia, tetapi selalu memantau dengan sangat cermat jika itu berubah.
Dalam pidato yang disiarkan pada Rabu (21/9) pagi, Putin menuduh Barat berusaha memecah belah Rusia dan mengatakan Moskow akan menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk mempertahankan integritas teritorial negara itu – termasuk penangkal nuklirnya, jika terjadi serangan dengan senjata pemusnah massal.
Putin menekankan bahwa dia “tidak menggertak” tentang hal ini.
Stoltenberg bersikeras bahwa pemimpin Rusia itu telah “membuat kesalahan strategis” dengan Ukraina dan konflik di sana tidak berjalan sesuai rencananya – seperti yang disimpulkan oleh NATO.
Dia juga berpendapat bahwa pasukan Rusia tidak diperlengkapi dengan baik dan berjuang dengan komando, kontrol, dan pasokan, sementara Ukraina memiliki dukungan terpadu dari Barat kolektif, yang “benar-benar diremehkan oleh Rusia.”
“Kami bukan pihak dalam konflik, tetapi kami mendukung Ukraina,” tegas Stoltenberg.
NATO telah mendukung pemerintah di Kiev dengan uang, senjata, pelatihan dan intelijen, menurut beberapa pejabat Barat dan media.
(Resa/RT)