ISLAMTODAY ID-Presiden Türkiye mengecam Yunani atas dugaan militerisasi pulau-pulau Aegean.
“Yunani tidak setara dengan Türkiye dan akan masuk ke dalam rawa dengan menghadapinya,” ujar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Dia mengkritik Athena atas dugaan militerisasi pulau-pulaunya di Laut Aegea.
Tujuan sebenarnya dari sikap konfrontatif Athena terhadap Türkiye adalah menghambat kemajuan negara menuju kebesaran, kata presiden, dalam pidatonya pada hari Senin (26/9) setelah pertemuan kabinet Turki.
“Ini adalah permainan berbahaya bagi politisi Yunani, negara Yunani, rakyat Yunani, dan mereka yang menggunakannya sebagai boneka,” ujar Erdogan, seperti dilansir dari RT, Selasa (27/9).
“Baik pembangunan militer maupun dukungan politik dan ekonomi itu tidak cukup untuk mengangkat Yunani ke level kita, tetapi langkah-langkah yang salah ini cukup untuk menyeret Yunani ke dalam rawa dalam segala hal,” tambahnya.
Pemimpin Turki itu mengomentari penyebaran senjata tambahan yang dilaporkan ke pulau Lesbos dan Samos.
Pekan lalu, media di Türkiye menunjukkan apa yang mereka klaim sebagai rekaman yang diambil oleh drone militer Ankara, menunjukkan kendaraan lapis baja diturunkan dari kapal pendaratan Yunani.
Perangkat keras itu diduga disumbangkan ke Athena oleh Washington.
Ankara memanggil duta besar Yunani untuk mengajukan protes resmi pada hari Senin, tetapi Athena menolak tuduhannya sebagai tidak berdasar.
Pemerintah Yunani mengatakan kegiatan militernya di Laut Aegea bersifat reaktif terhadap kebijakan agresif Türkiye.
Erdogan menuduh Yunani terlibat dalam “manipulasi dan eskalasi” dan memperingatkan bahwa hasil dari kemungkinan konfrontasi dengan Türkiye akan menjadi bencana bagi rakyat Yunani.
Sebagai contoh, ia menyebutkan kerugian yang dialami pasukan ekspedisi Yunani di Türkiye seabad yang lalu, selama Perang Kemerdekaan Turki.
Lesbos dan Samos dulunya adalah bagian dari Kekaisaran Ottoman, tetapi cengkeraman Istanbul pada mereka berkurang pada awal abad ke-20.
Yunani memasukkan pulau-pulau itu bersama dengan beberapa pulau lainnya di awal tahun 1910-an.
Athena menyegel kedaulatannya atas mereka di bawah Perjanjian Lausanne 1923, yang mengakhiri permusuhan Türkiye dengan negara-negara Eropa.
Ketentuan perjanjian secara khusus melarang Yunani membangun pangkalan angkatan laut atau benteng di empat dari mereka, termasuk Lesbos dan Samos.
(Resa/RT)