ISLAMTODAY ID-Seorang siswa Muslim mengalami trauma setelah seorang guru Australia memaksanya melihat kartun Nabi Muhammad di sebuah sekolah di kota Melbourne, Australia.
Menurut Herald Sun, kartun ofensif itu diyakini sebagai halaman depan Charlie Hebdo dari tahun 2015, yang memicu protes besar-besaran di seluruh dunia Muslim.
Menurut news.com.au bahwa siswa Muslim tersebut mengajukan keberatan terhadap materi tersebut dan guru tersebut melanjutkan.
Sang ayah dari siswa muslim tersebut menjelaskan selama kelas studi media di sebuah perguruan tinggi Melbourne, guru tersebut memutarkan kartun “eksplisit dan menghujat” ke kelas yang menggambarkan Nabi Muhammad.
“Putri saya juga mencoba mengungkapkan ketidaknyamanannya di video tetapi sayangnya guru tidak peduli dan terus memutar video, memaksa anak saya untuk melihat kontennya,” ungkap sang ayah, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (11/11).
“Memaksa anak untuk melihat konten adalah ilegal dan melanggar hukum. Ini telah memperburuk perasaan anak saya dan keluarga saya dengan cara yang menyakitkan dan telah menempatkan kami dalam trauma psikologis dan mental yang menyakitkan.”
Tuntutan Permintaan Maaf
Sang ayah telah menuntut permintaan maaf dan penjelasan resmi, dan jaminan bahwa “peristiwa semacam itu tidak boleh terjadi di institusi mana pun” di masa depan.
Menurut Dewan Islam Victoria (ICV), Departemen Pendidikan (DET) mengkonfirmasi bahwa materi menyinggung yang diajarkan di kelas studi media kelas 11 bukan bagian dari kurikulum standar.
Mount Ridley College sedang menyelesaikan penyelidikan atas insiden tersebut, dan DET akan memperbarui hasilnya.
ICV mengatakan telah menjelaskan bahwa, minimal, sekolah harus mengeluarkan permintaan maaf publik yang mengakui sifat ofensif serius dari materi yang disajikan, dan kerugian yang ditimbulkan pada siswa dan komunitas sekolah yang lebih luas.
Dewan juga menuntut agar sekolah juga menguraikan langkah-langkah apa yang diambil untuk memastikan bahwa insiden semacam ini tidak akan terjadi lagi.
(Resa/TRTWorld)