ISLAMTODAY ID-Komandan militer senior AS menuduh Iran melakukan serangan pesawat tak berawak pada sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Oman pada hari Rabu (16/11).
Pernyataan ini diamini oleh seorang pejabat Israel yang dikutip CNN, dan mengaitkan insiden tersebut dengan Piala Dunia di Qatar, yang dijadwalkan akan dimulai minggu ini.
Beberapa media melaporkan bahwa pada hari Selasa (15/11) kapal tanker minyak berbendera Liberia, Pacific Zircon, telah ditabrak oleh pesawat tak berawak.
Kapal tersebut dioperasikan oleh perusahaan Eastern Pacific Shipping, yang dimiliki oleh miliarder Israel Idan Ofer.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan bahwa kapal itu “terkena proyektil”, mengalami kerusakan ringan, dan untuk sementara tidak ada korban.
Sementara perusahaan menahan diri untuk tidak menyalahkan, seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN bahwa Pacific Zircon diserang oleh “pesawat tak berawak penghancur diri HESA Shahed 136.”
“Kami melihat ini sebagai provokasi Iran di Teluk – ini bukan serangan terhadap Israel – itu adalah hal yang sama yang biasa mereka lakukan di Teluk, mencoba mengganggu stabilitas dan terutama memengaruhi acara Piala Dunia,” ungkap pejabat itu, seperti dikutip CNN.
Piala Dunia FIFA 2022 dijadwalkan berlangsung di Qatar dari 20 November hingga 18 Desember.
Tuduhan pejabat Israel didukung oleh Komando Pusat AS, yang mengklaim bahwa penyelidikan telah mengungkapkan bahwa kapal tersebut telah diserang oleh “pesawat tak berawak satu arah seri Shahed”.
“Insiden ini menunjukkan sifat destabilisasi dari aktivitas jahat Iran di wilayah tersebut,” ungkap Jenderal Michael Kurilla, komandan Komando Pusat AS, seperti dilansir dari RT, Jumat (17/11).
Namun, sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Insiden itu terjadi setelah Iran pada hari Rabu (16/11) mengkonfirmasi telah melepaskan dua kapal tanker Yunani yang telah ditahan di Teluk Persia pada bulan Mei setelah Athena melakukan hal yang sama terhadap kapal berbendera Iran.
Kapal Iran disita pada bulan April oleh otoritas Yunani, yang mengklaim telah melanggar sanksi AS terhadap Teheran.
Kapal tanker yang disita oleh Iran, sementara itu, untuk “pelanggaran di perairan Teluk” yang tidak ditentukan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Teluk Oman dan Teluk Persia ditandai dengan ketegangan yang meningkat di antara kekuatan-kekuatan regional.
Pada Juli 2021, kapal tanker minyak Mercer Street terkena dugaan serangan pesawat tak berawak, menyebabkan dua awak tewas. Insiden itu memicu reaksi dari G7, yang menyalahkan Iran.
Sementara itu, Teheran membantah terlibat dan menolak pernyataan kelompok itu sebagai “tidak berdasar”.
(Resa/RT)