ISLAMTODAY ID– Menurut Rep. AS Seth Moulton (D- MA) bahwa Kecerdasan Buatan (AI) dalam beberapa dekade mendatang bisa menjadi ancaman yang lebih besar bagi perdamaian dunia dan kelangsungan hidup manusia daripada senjata nuklir kecuali ada kesepakatan internasional tentang cara mengatur dan membatasinya.
Moulton, yang mengetuai Satuan Tugas Pertahanan Masa Depan, membuat pernyataan tersebut pada hari Selasa (22/11) dalam sebuah acara di Hudson Institute.
“Senjata AI dapat mengambil alih dunia dalam 50 hingga 100 tahun: Itu bukan skenario fiksi ilmiah yang gila,” ungkap Moulton, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (23/11).
“Saya berpendapat bahwa sistem AI akan lebih berbahaya daripada senjata nuklir”
“Sistem AI dan pembelajaran mesin berbahaya tidak dapat diprediksi dan sangat kuat tetapi tidak dapat dilarang, ditekan atau diabaikan karena mereka adalah masa depan peperangan,” ungkap Moulton, mantan perwira Korps Marinir AS yang bertugas di Perang Irak dan sekarang duduk di US House Armed Komite Layanan.
“Ini adalah keharusan keamanan nasional untuk menetapkan aturan seputar penggunaan AI dalam pengembangan kerangka kerja etis. …Melawan AI, komputer menang setiap saat. Robot biasanya terbang lebih baik daripada pilot manusia. … Dalam simulasi, pilot F-16 terbaik melawan AI, komputer selalu menang,” ungkap Moulton.
Sementara itu, AI adalah masa depan peperangan dan Amerika Serikat mulai tertinggal dalam mengembangkannya, tambah Moulton.
(Resa/Sputniknews)