ISLAMTODAY ID-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan “tidak ada ruang untuk perasaan keras dalam politik” dan bahwa proses normalisasi Türkiye dengan Mesir akan berlanjut di tingkat menteri.
Dia menambahkan sama seperti hubungan antara Türkiye dan Mesir yang mulai terbentuk, hubungan dengan Suriah dapat mengikuti jalur yang sama di periode berikutnya.
“Tidak ada ruang untuk perasaan keras dalam politik,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (28/11).
Mengacu pada pertemuannya baru-baru ini dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi di Qatar, Erdogan mengatakan Sisi “sangat senang” dengan pertemuan ini dan “kami juga menyampaikan keinginan yang sama.”
Dia juga mengatakan bahwa “semoga”, proses normalisasi dengan Mesir terus berlanjut di tingkat menteri.
“Baru-baru ini, kami mengalami masalah dalam periode 9 tahun. Kami mengambil langkah ini malam itu, terutama dengan campur tangan emir Qatar. Setelah mengatasi kesulitan itu, kami mengadakan pertemuan sempit dengan El Sisi selama setengah jam atau 45 menit,” ungkap Erdogan.
Merinci pertemuan kedua pemimpin di Qatar, Erdogan mengatakan: “Sekarang biarkan menteri tingkat rendah kami memulai pembicaraan, dan kemudian mari kita memperluas dan mengembangkan pembicaraan kita, yang kami pedulikan hanyalah menghilangkan kebencian antara Anda (Mesir) dan Türkiye. Seharusnya tidak ada masalah antara Türkiye dan Mesir di Mediterania.”
“Sekarang prosesnya sudah dimulai, prosesnya akan dilanjutkan dengan menteri kita. Dan kemudian bersatu di Mediterania, karena hubungan antara rakyat Mesir dan Türkiye sangat berbeda, kita tidak boleh kehilangan kekuatan ini kepada orang lain,” ungkapnya.
Hubungan Dengan Negara-Negara Teluk
Erdogan mengatakan ada orang yang ingin mengubah ketidakpuasan Türkiye dengan negara-negara Teluk menjadi keuntungan mereka, menambahkan: “Ketika masalah ini dihilangkan, rencananya runtuh.”
“Hubungan kami dengan Uni Emirat Arab (UEA) berada dalam posisi yang sangat baik. Ini akan lebih baik lagi,” katanya, menambahkan: “Ini jelas mengganggu beberapa kalangan.”
Pekan lalu, Erdogan berjabat tangan dan mengobrol dengan Sisi saat keduanya bertemu di ibu kota Qatar di sela-sela pembukaan Piala Dunia 2022.
Hubungan diplomatik antara Türkiye dan Mesir dipertahankan pada tingkat dakwaan di kedua belah pihak sejak kudeta militer Mesir 2013 yang menggulingkan mendiang Presiden Mohammed Morsi.
(Resa/TRTWorld)