ISLAMTODAY ID-Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan nama-nama pemukiman Azerbaijan harus dirujuk dengan toponim yang benar yang disebutkan dalam dokumen resmi yang dikirim ke Rusia.
Azerbaijan telah memperingatkan pasukan penjaga perdamaian Rusia yang dikerahkan di wilayah Azerbaijan karena salah menyebut pemukimannya.
“Tidak dapat diterima untuk menyebut wilayah ekonomi Karabakh sebagai wilayah Nagorno-Karabakh,” ungkap Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (27/11), seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (28/11)
Menyerukan komando pasukan penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan sementara di bagian tertentu dari Wilayah Ekonomi Karabakh Azerbaijan untuk mematuhi nama-nama yang disebutkan dalam dokumen resmi, “nama-nama pemukiman Azerbaijan harus dirujuk dalam informasi yang relevan dengan toponim yang benar yang disebutkan dalam dokumen resmi yang dikirimkan kepada mereka.”
“Dalam informasi resmi kontingen penjaga perdamaian Federasi Rusia, yang diterbitkan di situs web resmi Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada 27.11.2022, nama resmi permukiman Azerbaijan disebut (untuk) sebagai ‘Mardakert’ dan ‘ Martuni’ masing-masing adalah AGHDARA dan KHOJAVAND,” tambahnya.
Hubungan antara Azerbaijan dan Armenia tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Pada musim gugur 2020 dalam 44 hari bentrokan, Baku membebaskan beberapa kota, desa, dan pemukiman dari pendudukan Armenia, berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Moskow.
Perjanjian damai dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan.
Sejalan dengan kesepakatan tersebut, pasukan Armenia ditarik dari wilayah Azerbaijan dan pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan di wilayah tersebut.
(Resa/TRTWorld)