ISLAMTODAY ID-CEO raksasa senjata AS Raytheon Technologies, Gregory Hayes mengungkapkan pada 1 Desember bahwa Washington bekerja sama dengan negara-negara mitra di Asia Barat untuk mentransfer beberapa sistem pertahanan udara mereka ke Ukraina.
“[Pentagon] akan mencoba melakukan beberapa perdagangan untuk kami di mana kami akan mengambil beberapa dari negara [Asia Barat] yang merupakan teman kami dan beberapa dari sekutu NATO kami, dan mencoba dan memasukkannya ke Ukraina awal tahun depan, ” ungkap Hayes.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa senjata tersebut akan “[diisi ulang] dengan produksi baru selama dua tahun ke depan.”
Hayes tidak menyebutkan negara tertentu yang sedang didiskusikan AS dengan rencana tersebut.
Tujuan Washington dengan rencana ini adalah untuk mengirimkan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS) ke Ukraina dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
Selain itu, juga untuk menghindari penantian yang baru dari pabrik Raytheon selama 2 tahun.
“Hanya karena butuh 24 bulan untuk membangun, bukan berarti butuh 24 bulan untuk sampai [ke Ukraina],” ungkapnya, seperti dilansir dari The Cradle, Jumat (2/12).
NASAMS dioperasikan oleh lima anggota NATO – Hongaria, Lituania, Belanda, Norwegia, dan Spanyol – serta Oman dan Qatar di Asia Barat, menurut catatan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan.
Australia, Chili, Finlandia, dan Indonesia juga mengoperasikan sistem tersebut.
Gedung Putih dilaporkan menyetujui pengaturan untuk mentransfer sistem pertahanan udara ke Ukraina.
Namun, juru bicara Departemen Pertahanan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Politico.
Hayes mengungkapkannya hanya sehari setelah tentara AS memberikan kontrak senilai $1,2 miliar kepada Raytheon untuk enam NASAMS untuk Ukraina, yang merupakan bagian dari paket Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) kelima dengan nilai total $2,98 miliar.
Raytheon juga sedang menunggu persetujuan kesepakatan senilai $1 miliar untuk menyediakan Qatar sistem anti-drone.
Sejak dimulainya perang di Ukraina pada bulan Februari, kongres AS telah menyetujui $65,9 miliar bantuan Ukraina melalui tiga paket pendanaan tambahan yang terpisah.
Hanya dua minggu lalu, Presiden AS Joe Biden meminta kongres untuk tambahan $38 miliar untuk bantuan Ukraina.
Jika disetujui, ini akan membuat jumlah total uang pembayar pajak AS yang telah disalurkan Washington ke kantong pembuat senjata AS dan otoritas Ukraina menjadi $104 miliar dalam waktu kurang dari setahun.
(Resa/The Cradle)