ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Kyle Anzalone melalui The Libertarian Institute, dengan judul Zelensky Seeks To Ban Russian Orthodox Church In Ukraine.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan akan melarang semua agama yang memiliki hubungan dengan Rusia.
Dia mengklaim langkah itu diperlukan untuk menjamin kemerdekaan spiritual ke Ukraina.
Undang-undang ini akan menargetkan jutaan orang Ukraina yang diidentifikasi sebagai Ortodoks Rusia.
Selama pidato malamnya pada hari Kamis (1/12), Zelensky mengumumkan bahwa dia memperkenalkan undang-undang yang akan menghapus organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan Rusia agar tidak beroperasi di Ukraina.
Dia mengatakan ini akan membuat organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan pusat pengaruh di Federasi Rusia sulit untuk beroperasi di Ukraina.
Pemimpin Ukraina mengatakan perlu untuk membersihkan gereja dalam menjaga kemandirian spiritual negara.
“Kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun membangun kerajaan di dalam jiwa Ukraina,” ungkap Zelensky, seperti dilansir dari ZeroHedge, Ahad (4/12).
Zelensky mengecam warga Ukraina yang terus menghadiri paroki karena gagal mengatasi “godaan kejahatan”.
Dia mengklaim serangkaian penggerebekan baru-baru ini oleh intelijen Kiev menemukan gereja-gereja ortodoks yang tetap terhubung dengan Patriarkat Moskow telah bertindak sebagai agen Kremlin.
Dalam pidatonya, Zelensky menginstruksikan pasukan keamanannya untuk lebih menargetkan paroki Ortodoks Rusia.
Setidaknya dua pertiga orang Ukraina mengidentifikasi sebagai Kristen Ortodoks Timur. Pada satu titik, mayoritas orang Ukraina menghadiri paroki setelah Patriarkat Moskow.
Beberapa jajak pendapat terbaru mengatakan bahwa jumlahnya menyusut hingga di bawah 15%.
Namun, polling hanya dilakukan di wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina.
Zelensky telah berjanji untuk mengembalikan wilayah tersebut ke otoritas Kiev.
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menanggapi dengan mengecam langkah Zelensky sebagai tindakan otoriter.
“Otoritas Ukraina saat ini secara terbuka telah menjadi musuh Kristus dan kepercayaan Ortodoks,” ungkapnya.
(Resa/ZeroHedge)