ISLAMTODAY ID- Media Al-Monitor melaporkan Mesir ingin meningkat pengaruhnya di Balkan melalui komunitas Muslim Serbia.
Pada tanggal 16 November Duta Besar Mesir untuk Beograd, Bassel Salah bertemu dengan Mufti Besar Serbia Sheikh Mustafa Yusuf Spahic.
Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa Kairo akan mengirim utusan agama ke negara Eropa tenggara untuk memberikan kesempatan untuk belajar di Mesir bergengsi Al- Universitas Azhar kepada siswa Muslim Serbia.
Salah juga mengatakan bahwa cendekiawan Muslim Serbia akan diundang untuk menghadiri konferensi Islam Mesir.
Sementara itu, muncul spekulasi bahwa tawaran Kairo untuk minoritas Muslim Serbia dimaksudkan melawan pengaruh tumbuh Ikhwanul Muslimin yang dilarang di Mesir, di negara tetangga Kosovo.
Tahun lalu sebuah laporan oleh Al-Arabiya menyarankan bahwa Kosovo bisa menjadi tempat yang aman bagi anggota Ikhwanul Muslimin yang tinggal di Turkiye, menyusul meningkatnya pemulihan hubungan Turki-Mesir.
Dilansir dari MEMO, Ahad (4/12), telah dilaporkan bahwa otoritas Turki telah menindak Ikhwanul Muslimin di negara tersebut, klaim yang telah dibantah oleh para pejabat.
Wilayah yang disengketakan diakui sebagai negara merdeka di bawah mendiang Presiden Mesir Mohamed Morsi yang berafiliasi dengan Ikhwan.
Namun, posisi itu dibalik di bawah Presiden Abdel Fattah El-Sisi saat ini yang telah memperkuat hubungan dengan Beograd.
Pada bulan Juli, Sisi bertemu dengan timpalannya dari Serbia di Beograd, Aleksander Vucic di mana perjanjian kemitraan strategis ditandatangani, termasuk ekspor gandum Serbia ke negara Afrika Utara di tengah krisis pangan yang disebabkan oleh perang di Ukraina.
Perjalanan Sisi terkenal karena merupakan yang pertama dilakukan oleh seorang presiden Mesir ke ibu kota Serbia dalam 35 tahun.
Setahun sebelumnya, kedua negara menandatangani protokol kerja sama militer di Kairo.
(Resa/MEMO)