ISLAMTODAY ID-Pendiri Wagner (PMC) Yevgeny Prigozhin pada hari Senin (23/1/2023) beberkan perusahannya digunakan sebagai wadah untuk melawan gangster Amerika di seluruh dunia.
Washington mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan mengeklaim PMC Rusia sebagai organisasi kriminal internasional, dan menuduhnya melakukan “kekejaman yang meluas dan pelanggaran hak asasi manusia.”
“Tidak seperti pasukan paramiliter Amerika, PMC Wagner hanya melenyapkan musuh perdamaian dan tidak melakukan kejahatan. Tentu saja, jika Anda menerapkan standar ganda, Anda dapat mengorek-ngorek siapa pun,” ujar Prigozhin berkata dalam tanggapan tertulis ke RT.
“AS adalah satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir dalam sejarah, dan perang dan revolusi terorganisir di Korea, Vietnam, Afghanistan, Libya, Suriah, Mozambik, Afrika Tengah, dan sebagainya,” ungkap Prigozhin, seperti dilansir dari RT, Senin (23/1/2023)
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa di beberapa negara tersebut negara yang dikunjungi Wagner dan “mengakhiri perang ini dengan tangan besi”
Prigozhin juga mengatakan bahwa AS merupakan sindikat kejahatan yang kuat dan hidup dari uang seluruh dunia, sedangan Wagner lebih seperti wakil polisi.
Washington melatih “penjahat dan teroris di seluruh dunia sehingga akan ada masalah di mana-mana -” sementara “pulau biru impian bernama AS” hidup dalam damai, tambahnya. Terbiasa dengan orang-orang yang tidak melawan atau terintimidasi dengan menyebut nama, orang Amerika tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Wagner, yang “menatap mata personifikasi kejahatan global tanpa rasa takut”.
Prigozhin mengatakan tujuan AS adalah untuk memecah Rusia seperti yang terjadi pada Uni Soviet, kemudian melawan China, untuk mempertahankan hegemoni globalnya.
Grup Wagner awalnya didirikan pada tahun 2014. Selama setahun terakhir, para pejuangnya telah mengambil bagian dalam pertempuran melawan militer Ukraina di Donbass.
Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui peran Wagner dalam merebut kota utama Soledar.
Pihak berwenang AS telah menuduh PMC melakukan “pelanggaran hak asasi manusia” yang tidak ditentukan di Suriah dan Republik Afrika Tengah, tempat Wagner membantu pemerintah melawan pemberontak jihadis.
Bulan lalu, Departemen Luar Negeri mendeklarasikan Wagner sebagai “entitas perhatian khusus” untuk kebebasan beragama di Afrika, dalam kategori yang sama dengan Al-Qaeda dan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS).
(Resa/RT)