ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com, dengan judul Top General Admits Pentagon Is Training Coup Leaders In Africa.
Jenderal Michael Langley, kepala Komando Afrika AS (AFRICOM), dimarahi oleh Rep. Matt Gaetz (R-FL) pada hari Kamis (23/3/2023) tentang tentara Afrika yang menerima pelatihan militer AS dan melakukan kudeta.
Langley bersikeras hanya “sejumlah kecil” orang Afrika yang menerima pelatihan AS kemudian terlibat dalam kudeta terhadap pemerintah sipil dan mengatakan bahwa program tersebut berfokus pada “nilai-nilai inti”.
Ketika ditanya oleh Gaetz apakah AS berbagi “nilai-nilai inti” dengan pemimpin kudeta Guinea Kolonel Mamady Doumbouy, Langley memberi jawaban.
“Tentu saja … Dalam kurikulum kami, kami melakukannya,” ungkap Langley, seperti dilansir dari ZeroHedge, Sabtu (26/3/2023)
Doumboy dan pasukannya melakukan kudeta pada tahun 2021 sementara Baret Hijau AS melatih mereka di negara itu, dan dia masih memimpin Guinea hingga hari ini.
Gaetz juga merujuk pada kudeta Januari 2022 di Burkina Faso, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damib, yang memiliki sejarah panjang dalam berpartisipasi dalam latihan di AS.
Belakangan tahun itu, pada September 2022, Damib digulingkan dalam kudeta lain yang dipimpin oleh Kapten Ibrahim Traore.
Ketika ditanya oleh jurnalis Nick Turse apakah Traore juga menerima pelatihan AS, Pentagon mengatakan tidak tahu.
Menulis untuk Tanggung Jawab Negara, Turse mengatakan sejak 2008, tentara yang dilatih AS di Afrika telah “mencoba setidaknya sembilan kudeta (dan berhasil setidaknya delapan kali) di lima negara Afrika Barat, termasuk Burkina Faso (tiga kali), Guinea, Mali (tiga kali kudeta), Mauritania, dan Gambia.”
Langley bersikeras bahwa “nilai-nilai inti” yang menjadi fokus pelatihan AFRICOM mencakup “penghormatan terhadap pemerintahan sipil” dan mengatakan bahwa komando tersebut akan “melanjutkan kegigihan kami dalam memastikan bahwa mereka memiliki norma-norma demokrasi, nilai-nilai demokrasi, apolitis.”
Gaetz mengatakan nilai-nilai itu tidak melekat.
“Beberapa saat yang lalu, Anda mengatakan bahwa kami berbagi nilai-nilai inti dengan Kolonel Doumbouya. Anda mengatakan itu beberapa saat yang lalu sebagai tanggapan atas pertanyaan saya, dan nilai intinya tampaknya memimpin kudeta. Jadi menurut saya itu tidak macet. Saya pikir kita setidaknya harus tahu berapa banyak negara yang kita latih para komplotan kudeta,” ujarnya.
(Resa/ZeroHedge)