ISLAMTODAY ID-Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan bahwa blok militer pimpinan AS sedang berusaha untuk membuka kantor penghubung di negaranya.
“Jepang tidak memiliki rencana untuk menjadi anggota NATO,” ungkap Perdana Menteri Fumio Kishida, seperti dilansir dari RT, Rabu (24/5/2023).
Dia mengatakan kepada parlemen nasional pada hari Rabu (24/5/2023) bahwa Tokyo tidak akan bergabung dengan blok militer pimpinan AS dalam bentuk apapun, menurut Reuters.
Awal bulan ini, Duta Besar Jepang untuk AS Koji Tomita mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa Jepang sedang “bekerja” untuk membuka kantor penghubung NATO di Tokyo, yang akan menjadi blok pertama di Asia.
Outlet yang sama sebelumnya melaporkan bahwa misi, yang dijadwalkan dibuka tahun depan, akan ditujukan untuk memfasilitasi konsultasi NATO dengan Jepang dan sekutu lainnya di Asia-Pasifik, seperti Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.
Langkah ini dilaksanakan sehubungan dengan tantangan geopolitik yang ditimbulkan oleh China dan Rusia.
Kishida mengkonfirmasi kepada anggota parlemen bahwa NATO sedang mempertimbangkan kemungkinan mendirikan kantor penghubung di negara tersebut.
Namun, dia menambahkan bahwa “tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat” di dalam blok terkait misi tersebut.
Aliansi tersebut baru-baru ini secara terbuka mengakui kepentingannya di Indo-Pasifik. Juni lalu, sekutu blok dari kawasan itu berpartisipasi dalam KTT NATO untuk pertama kalinya.
Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan juga diundang ke acara tahun ini. KTT 2023 akan berlangsung di Vilnius, Lituania pada 11 dan 12 Juli.
Rusia, yang sangat menentang ekspansi NATO di Eropa Timur, mengkritik upaya blok tersebut untuk memperluas aktivitasnya ke Asia.
Pada bulan Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dorongan oleh AS dan sekutunya untuk menciptakan apa yang disebutnya “NATO global” mirip dengan tindakan Nazi Jerman, Italia, dan Jepang pada tahun 1930-an sebelum pecahnya Perang Dunia II.
China juga telah mendesak negara tetangganya di Asia untuk menerapkan “kewaspadaan tinggi” menanggapi laporan rencana NATO untuk membuka kantor penghubung pertamanya di wilayah tersebut.
Langkah seperti itu “pasti akan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan serta memicu konfrontasi kubu,” Beijing memperingatkan, seraya menambahkan bahwa kawasan Asia-Pasifik bukanlah “tempat pergulatan untuk kompetisi geopolitik”.
(Resa/RT)