(IslamToday ID) – Amerika Serikat menggunakan hak vetonya terhadap rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata “segera, tanpa syarat, dan permanen” di Gaza. Resolusi tersebut juga mendesak pencegahan kelaparan bagi warga Palestina.
Rancangan resolusi yang diajukan oleh 10 anggota terpilih Dewan Keamanan, termasuk Aljazair, Ekuador, Guyana, Malta, Mozambik, Korea Selatan, Sierra Leone, Slovenia, dan Swiss, mendapatkan 14 suara mendukung. Namun, veto AS menggagalkan implementasinya.
Resolusi ini menyoroti krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza dan menyerukan akses bantuan kemanusiaan skala besar yang aman dan tanpa hambatan. Selain itu, resolusi ini meminta perlindungan infrastruktur sipil dan menuntut implementasi Resolusi Dewan Keamanan 2735 terkait pembebasan sandera, tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Delegasi Guyana di PBB, Carolyn Rodrigues-Birkett, menjelaskan bahwa rancangan resolusi ini merupakan hasil diskusi panjang untuk merespons situasi kemanusiaan yang kritis di Gaza. Namun, Wakil Utusan AS untuk PBB, Robert Wood, menegaskan bahwa AS menolak rancangan tersebut karena tidak memasukkan persyaratan pembebasan sandera.
Wood menyebut bahwa resolusi ini “mengirimkan pesan berbahaya kepada Hamas” dengan menghilangkan insentif untuk negosiasi. Ia juga menuduh kelompok tersebut menolak kesepakatan gencatan senjata sebelumnya.
AS sebelumnya telah memveto tiga rancangan resolusi serupa pada Oktober 2023, Desember 2023, dan Februari 2024, yang semuanya menyerukan gencatan senjata mendesak di Gaza.[sya]