(IslamToday ID) – Kelompok perlawanan Hizbullah semakin memperkuat serangannya terhadap pasukan Israel di Lebanon selatan pada 22 November. Bentrokan sengit terjadi seiring dengan upaya pasukan Israel yang terus maju ke wilayah Lebanon.
Media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel telah menguasai desa Tal al-Nahas, yang terletak di antara Khiam dan Deir Mimas. Selain itu, pasukan Israel dilaporkan mengepung kota Naqoura di selatan, sambil melanjutkan serangan ke arah Khiam dan Kfar Kila. Rekaman video juga menunjukkan keberadaan pos pemeriksaan baru yang didirikan pasukan Israel di barat desa Deir Mimas.
Sementara itu, laporan dari Al-Akhbar menyebut bahwa konsentrasi pasukan dan kendaraan Israel di sekitar Tal al-Nahas, pinggiran Deir Mimas, dan Qleiaa telah menjadi target serangan Hizbullah.
Kelompok perlawanan Hizbullah mengonfirmasi bahwa mereka melancarkan sejumlah operasi pada 22 November. Menurut media militer Hizbullah, “pada pukul 16.30 waktu setempat, pejuang kami menargetkan konsentrasi pasukan musuh Israel di pinggiran timur kota Khiam untuk keenam kalinya dengan tembakan roket.”
Di Deir Mimas, pasukan Israel juga dihujani serangan artileri, sementara serangan lainnya dilaporkan terjadi di bukit Armis, Shamaa, pinggiran Khiam, Kfar Kila, dan Yarin. Dalam serangan ini, tank Merkava Israel menjadi target, dengan laporan Hizbullah yang menyebutkan adanya korban tewas dan terluka di antara kru tank tersebut.
Dalam pidatonya minggu ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan bahwa strategi perlawanan mereka tidak berfokus pada mencegah pasukan Israel memasuki wilayah Lebanon. Sebaliknya, mereka menunggu pasukan tersebut maju untuk kemudian melancarkan serangan mendadak yang menimbulkan kerugian besar.
Israel sendiri telah memperluas operasi daratnya di Lebanon sejak pekan lalu. Namun, serangan Hizbullah ke wilayah pendudukan Israel semakin intens, termasuk peluncuran roket dan drone ke Haifa, Nahariya, Acre, serta pangkalan militer di sepanjang perbatasan.
Di tengah konflik, empat tentara Italia yang tergabung dalam UNIFIL terluka akibat serangan roket di pangkalan mereka di Lebanon selatan. Meski penyelidikan masih berlangsung, lokasi pangkalan UNIFIL dekat posisi pasukan Israel memicu spekulasi terkait serangan tersebut.
Israel juga membalas dengan serangan udara besar-besaran di berbagai wilayah Lebanon, termasuk pinggiran ibu kota Beirut. Serangan ini menyebabkan kebakaran besar, runtuhnya bangunan, dan kerusakan parah pada infrastruktur, menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).
Ketegangan yang meningkat ini menunjukkan bahwa konflik antara Hizbullah dan Israel terus memanas, dengan dampak yang meluas hingga wilayah-wilayah pendudukan dan Lebanon sendiri.[sya]