(IslamToday ID) – Rudal Oreshnik, yang mampu melesat dengan kecepatan Mach 10 atau 3 km per detik, menjadi sorotan setelah uji coba nyata oleh Pasukan Rudal Strategis Rusia. Menurut Viktor Litovkin, pensiunan kolonel Angkatan Darat Rusia dan analis militer, kecepatan hipersonik ini membuat Oreshnik mustahil untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara modern.
“Keunggulan unik Oreshnik terletak pada jangkauan menengahnya, yaitu 1.000 hingga 5.500 km, dan kecepatannya yang mencapai Mach 10,” ujar Litovkin kepada Sputnik. Ia menegaskan bahwa hingga kini, Barat belum memiliki rudal yang mampu mencapai kecepatan tersebut, bahkan tidak memiliki rudal hipersonik. “Kecepatan hipersonik sebenarnya dimulai dari Mach 6 hingga 7, sementara rudal AS seperti Dark Eagle dan OpFires hanya mencapai Mach 5,5,” tambahnya.
Oreshnik juga dilengkapi dengan beberapa hulu ledak yang mampu mencapai target pada kecepatan hipersonik. Menurut Litovkin, rudal ini dapat membawa minimal enam multiple independently-targeted re-entry vehicles (MIRVs), yang memungkinkan serangan ke beberapa sasaran sekaligus. Sebagai perbandingan, rudal ini diyakini mampu mencapai basis rudal AS di Redzikowo, Polandia, hanya dalam waktu delapan hingga 11 menit.
Selain kecepatannya, Oreshnik dirancang dengan prinsip serupa seperti rudal hipersonik Kinzhal dan sistem Avangard yang diluncurkan menggunakan peluru kendali antarbenua UR-100N UTTKh. Kecepatannya yang luar biasa memungkinkan rudal ini memberikan daya hancur besar, baik dengan hulu ledak nuklir maupun konvensional, serta mampu menembus beton tebal hingga pos komando bawah tanah.
Uji coba tempur terbaru Oreshnik menargetkan fasilitas pertahanan utama Ukraina, menunjukkan kesiapan rudal ini untuk dikerahkan dalam skenario nyata. Litovkin mencatat, keunggulan Rusia dalam teknologi ini berakar pada filosofi desain rudal yang telah teruji, berbeda dengan pendekatan AS yang masih dalam tahap pengembangan.
Analis militer Dmitry Kornev juga menyoroti bahwa produksi massal rudal ini dapat dilakukan lebih cepat dan efisien dibandingkan sistem Barat. “Rudal Oreshnik dikembangkan berdasarkan teknologi yang sudah terbukti, sehingga proses produksinya lebih sederhana dibandingkan sistem seperti Dark Eagle yang masih dalam tahap uji coba,” jelas Kornev.
Langkah Rusia ini menegaskan keunggulan strategisnya dalam teknologi rudal hipersonik. Dengan Oreshnik yang siap dikerahkan dan produksi massal yang mungkin sudah dimulai, pengamat militer menilai bahwa ini merupakan peringatan serius bagi NATO di tengah meningkatnya ketegangan global.[sya]