JAKARTA, (IslamToday.id) — Kerusuhan dilaporkan juga terjadi di Sorong, Papua Barat sebagai buntut dari insiden terkait mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Kapolres Sorong AKBP Mario Christy Siregar mengatakan massa yang berunjuk rasa sempat menutup jalan raya menggunakan ban dan kayu yang dibakar serta merusak Bandar Udara Domine Eduard Osok.
Menurut Mario, situasi di Kota Sorong telah berangsur kondusif pada Senin petang meski sejumlah massa belum bubar.
“Kalau titik kumpul masih ada, kita masih beri imbauan. Artinya arus lalu lintas sudah bisa lewat lagi,” pungkas Mario Christy Siregar, Senin (19/8).
“Bandara hanya kaca dan jendela saja, tidak ada yang terbakar. Sudah kondusif, pesawat juga besok bisa landing,” lanjutnya.
Selain itu, massa juga membakar lembaga pemasyarakatan Sorong.
Menurut Mario, kerusuhan yang terjadi di Sorong merupakan “bentuk solidaritas” terhadap aksi serupa di Manokwari dan Jayapura terkait insiden yang dihadapi mahasiswa Papua di Jawa Timur.
Kerusuhan yang terjadi di Manokwari sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat. Tiga polisi terluka, sejumlah jalan diblokade, dan gedung DPRD Papua Barat dibakar.
Sebelumnya pada peringatan Hari Kemerdekaan RI pada Sabtu lalu, 17 Agustus 2019, terjadi penggerebekan di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Penggerebekan dilakukan oleh aparat keamanan diikuti pengepungan Satpol PP dan ormas. Sebanyak 43 mahasiswa digelandang ke Kantor Polres Surabaya.
Diduga penggerebekan dipicu kesalahpahaman setelah Bendera Merah Putih milik Pemerintah Kota Surabaya jatuh di depan asrama. Polisi kemudian memulangkan ke-43 mahasiswa tersebut pada Minggu dini hari.
Sumber: Anadolu Agency